Rumah yang dihuni dua kepala keluarga di Kampung Babakananyar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat hangus akibat kebakaran yang terjadi pada Kamis,(19/3), musibah ini diduga disebabkan hubungan arus pendek atau korsleting listrik.

"Tidak ada korban jiwa pada peristiwa kebakaran di RT 06/05, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten ini, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Kamis.

Informasi yang dihimpun, kebakaran tersebut diketahui saat warga melihat ada kepulan asap yang keluar dari salah satu ruangan di rumah tersebut, tidak berselang lama api berkobar dan semakin membesar.

Masyarakat yang berada di lokasi mencoba memadamkan api dengan alat seadanya agar api tidak menjalar ke rumah warga yang lain. Selain itu, warga pun membantu mengevakuasi penghuni rumah, namun sayangnya harta milik korban tidak berhasil diselamatkan, karena api dengan cepat membesar.

Tidak lama, beberapa unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi dan langsung memadamkan api yang semakin membesar. Api baru bisa dipadamkan sekitar satu jam kemudian, untuk pemilik rumah diungsikan ke rumah kerabatnya.

Menurut Daeng Sutisna, diduga kebakaran ini akibat korsleting listrik di salah satu ruangan dan percikan apinya membakar bagian rumah yang mudah terbakar, sehingga dengan mudah api merembet.

"Api sudah padam, namun petugas dari Muspika Sagaranten masih berada di lokasi untuk melakukan pendataan dan menyelidiki kasus kekaran ini serta membantu warga untuk membersihkan puing sisa kebakaran," katanya.

Daeng mengimbau meskipun saat ini musim hujan, warga agar tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas yang berpotensi terjadinya kebakaran. Selain itu, pencegahan yang harus dilakukan seperti tidak menumpuk jaringan listrik, selalu memeriksa kondisi kompor khususnya setelah memasak dan lainnya.

Dari data BPBD, kebakaran merupakan urutan kedua kasus kejadian bencana di Kabupaten Sukabumi setelah longsor, maka dari itu masyarakat harus melakukan langkah antisipasi.

Baca juga: Atap laboratorium SMPN II Gunungguruh Sukabumi ambruk

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020