Wakil Presiden Ma'ruf Amin minta masyarakat untuk mengutamakan aspek keselamatan dan kesehatan dalam menjalankan ibadah, khususnya menghindari kerumunan dalam mencegah penyebaran COVID-19 menjadi lebih luas.

"Dalam suasana saling bekerja sama untuk mencegah dan menangani wabah corona ini, saya mengajak seluruh umat beragama untuk menjalankan ibadah, menyelenggarakan kegiatan keagamaan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan, aspek kesehatan bagi sesama," kata Wapres Ma'ruf dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Ibadah tetap jalan tapi wajib jaga keselamatan diri kata MUI

Terkait acara penahbisan Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat, di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Wapres Ma'ruf meminta panitia pelaksana dan masyarakat setempat mematuhi imbauan Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah untuk menunda acara tersebut.

"Hari ini berlangsung penahbisan Uskup Ruteng. Gubernur NTT (Viktor Bungtilu Laiskodat) telah menyampaikan anjuran untuk menunda acara demi keselamatan dan kesehatan bersama," kata Ma'ruf Amin.

Baca juga: MUI sebut kesehatan harus dijaga, jangan menjerumuskan pada kebinasaan

Untuk mencegah penyebaran COVID-19, Wapres juga mengajak para tokoh lintas agama guna menyusun pedoman dalam beribadah dan berkegiatan keagamaan, khususnya yang melibatkan banyak umat.

"Saya mengajak para tokoh agama, pimpinan majelis agama untuk sama-sama merumuskan pedoman keagamaan tentang pelaksanaan ibadah, khususnya yang bersifat massal atau berjamaah, dalam rangka menciptakan iklim ibadah yang kondusif bagi pencegahan penyebaran virus," ujarnya.

Baca juga: Wapres minta Fatwa MUI terkait COVID-19 agar umat tidak permisif

Selain penahbisan Uskup Ruteng, acara keagamaan yang melibatkan orang banyak juga terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan, yaitu Ijtima Dunia 2020 Zona Asia, yang telah dibatalkan oleh pemda setempat. Wapres Ma'ruf juga mengapresiasi pembatalan Tabligh Akbar tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

Baca juga: Penundaan kegiatan keagamaan bentuk kontribusi umat kata MUI

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020