Hutomo Mandala Putra (Tommy) Soeharto membangun pasar induk modern di Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Luas lahannya mencapai 12 hektare," kata Tommy usai peletakan batu pertama pembangunan Pasar Induk Modern Berkarya, di Karawang, Rabu.
Tommy yang merupakan Komisaris Utama PT Mandalapratama Permai mengatakan, nilai investasi yang digelontorkan untuk pembangunan pasar induk modern tersebut bernilai ratusan miliar rupiah.
"Investasinya sampai ratusan miliar rupiah. Persisnya belum diketahui, masih proses penentuan. Yang jelas sampai ratusan (miliar)," katanya.
Putra mantan Presiden Soeharto itu mengatakan, pasar induk yang dibangunnya berkonsep pasar induk modern karena mengusung tema zero waste.
Ia menjamin seluruh sampah yang dihasilkan dari pasar induk itu akan diolah menjadi biogas untuk memenuhi kebutuhan energi.
"Nanti, semua limbah organik akan dijadikan biogas sebagai bahan bakar kompor di warung atau restoran di kawasan ini," kata dia.
Sesuai dengan perencanaannya, pasar induk tersebut akan menyediakan 4.264 kios dan dapat menyerap sekitar 14 ribu tenaga kerja.
"Targetnya, kurang dari 18 bulan ke depan sudah bisa beroperasi," katanya.
Baca juga: Bupati Karawang imbau warga waspadai penyakit DBD
Baca juga: Karawang libatkan 26 perusahaan dalam program magang vokasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Luas lahannya mencapai 12 hektare," kata Tommy usai peletakan batu pertama pembangunan Pasar Induk Modern Berkarya, di Karawang, Rabu.
Tommy yang merupakan Komisaris Utama PT Mandalapratama Permai mengatakan, nilai investasi yang digelontorkan untuk pembangunan pasar induk modern tersebut bernilai ratusan miliar rupiah.
"Investasinya sampai ratusan miliar rupiah. Persisnya belum diketahui, masih proses penentuan. Yang jelas sampai ratusan (miliar)," katanya.
Putra mantan Presiden Soeharto itu mengatakan, pasar induk yang dibangunnya berkonsep pasar induk modern karena mengusung tema zero waste.
Ia menjamin seluruh sampah yang dihasilkan dari pasar induk itu akan diolah menjadi biogas untuk memenuhi kebutuhan energi.
"Nanti, semua limbah organik akan dijadikan biogas sebagai bahan bakar kompor di warung atau restoran di kawasan ini," kata dia.
Sesuai dengan perencanaannya, pasar induk tersebut akan menyediakan 4.264 kios dan dapat menyerap sekitar 14 ribu tenaga kerja.
"Targetnya, kurang dari 18 bulan ke depan sudah bisa beroperasi," katanya.
Baca juga: Bupati Karawang imbau warga waspadai penyakit DBD
Baca juga: Karawang libatkan 26 perusahaan dalam program magang vokasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020