Kementerian Kesehatan mengungkapkan dua Warga Negara Indonesia (WNI) lagi dinyatakan positif menderita penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus corona jenis baru atau COVID-19.
"Kami dapatkan dua orang confirm positif (corona), yang kami sebut sebagai kasus No 3 dan No 4," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, sekaligus juru bicara penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, di kantor Staf Kepresidenan di Jakarta, Jumat.
Jumlah warga yang positif corona tersebut menambah jumlah dua WNI yang sebelumnya juga sudah dinyatakan positif COVID-19 yang dinamakan kasus 1 dan kasus 2, yaitu seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun di Depok, Jawa Barat. Keduanya sejak 1 Maret 2020 dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Suroso.
Yurianto mengatakan kasus 3 dan kasus 4 diketahui punya kontak dekat dengan kasus 1.
"Kondisi kasus No 3 dan 4 suhu tubuhnya 37,6 derajat dan 37,7 derajat, ada keluhan batuk, keluhan pilek, tapi tidak ada keluhan sesak nafas dan kita harap kondisi intervensi agar bisa baik," ucap Yurianto.
Yurianto pun mengungkapkan bagaimana contact tracing terhadap keduanya.
"Begitu kami ada kasus 1 dan kasus 2, kami memutuskan segera melakukan conctact tracing, mencari, mengidentifikasi orang-orang yang kontak dekat dengan kasus 1 dan 2. Pada awalnya data yang kami terima 80 orang yang berada di tempat itu, dan 80 orang ini gabungan dari tamu, pegawai tempat itu, termasuk orang-orang yang berada di sekitar itu yang memungkinkan terjadi kontak, seperti tukang parkir," ungkap Yurianto.
Penelurusan itu, katanya, dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Polri dan BIN.
"Dari 80 orang itu kami bisa dikecilkan karena ada orang-orang yang tidak berada di ruangan itu, seperti tukang parkir dan juga tukang masak tidak masuk, jadi dikecilkan jadi 20 orang," kata Yurianto.
Dan setelah dilakukan pendalaman, kemudian dikerucutkan lagi menjadi tujuh orang.
"Ke-7 orang ini yang kemudian kami bawa semua ke RS, yaitu RS Sulianti Saroso, dan kami observasi dan isolasi masing-masing. Kami lakukan serangkaian pemeriksaan karena ketujuh orang ini memiliki gejala fisik yang mengarah ke influenza meski tidak ada yang berat, hanya influenza ringan dan sedang, pilek dan panas yang tidak tinggi," ujar Yurianto.
Dari ketujuh orang itu pun lalu dilakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing dan didapati dua di antaranya positif.
"Jadi tambah 2 lagi kasus 3 dan 4 yang merupakan rangkaian dari contact tracing dari kasus no 1 dan 2," kata Yurianto.
Kedua pasien tambahan itu berusia 32 tahun dan 34 tahun.
Baca juga: Dua warga Depok yang positif Corono dirawat di RSPI dalam keadaan baik
Baca juga: Imigrasi tolak 118 WNA masuk Indonesia terkait COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kami dapatkan dua orang confirm positif (corona), yang kami sebut sebagai kasus No 3 dan No 4," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, sekaligus juru bicara penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, di kantor Staf Kepresidenan di Jakarta, Jumat.
Jumlah warga yang positif corona tersebut menambah jumlah dua WNI yang sebelumnya juga sudah dinyatakan positif COVID-19 yang dinamakan kasus 1 dan kasus 2, yaitu seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun di Depok, Jawa Barat. Keduanya sejak 1 Maret 2020 dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Suroso.
Yurianto mengatakan kasus 3 dan kasus 4 diketahui punya kontak dekat dengan kasus 1.
"Kondisi kasus No 3 dan 4 suhu tubuhnya 37,6 derajat dan 37,7 derajat, ada keluhan batuk, keluhan pilek, tapi tidak ada keluhan sesak nafas dan kita harap kondisi intervensi agar bisa baik," ucap Yurianto.
Yurianto pun mengungkapkan bagaimana contact tracing terhadap keduanya.
"Begitu kami ada kasus 1 dan kasus 2, kami memutuskan segera melakukan conctact tracing, mencari, mengidentifikasi orang-orang yang kontak dekat dengan kasus 1 dan 2. Pada awalnya data yang kami terima 80 orang yang berada di tempat itu, dan 80 orang ini gabungan dari tamu, pegawai tempat itu, termasuk orang-orang yang berada di sekitar itu yang memungkinkan terjadi kontak, seperti tukang parkir," ungkap Yurianto.
Penelurusan itu, katanya, dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Polri dan BIN.
"Dari 80 orang itu kami bisa dikecilkan karena ada orang-orang yang tidak berada di ruangan itu, seperti tukang parkir dan juga tukang masak tidak masuk, jadi dikecilkan jadi 20 orang," kata Yurianto.
Dan setelah dilakukan pendalaman, kemudian dikerucutkan lagi menjadi tujuh orang.
"Ke-7 orang ini yang kemudian kami bawa semua ke RS, yaitu RS Sulianti Saroso, dan kami observasi dan isolasi masing-masing. Kami lakukan serangkaian pemeriksaan karena ketujuh orang ini memiliki gejala fisik yang mengarah ke influenza meski tidak ada yang berat, hanya influenza ringan dan sedang, pilek dan panas yang tidak tinggi," ujar Yurianto.
Dari ketujuh orang itu pun lalu dilakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing dan didapati dua di antaranya positif.
"Jadi tambah 2 lagi kasus 3 dan 4 yang merupakan rangkaian dari contact tracing dari kasus no 1 dan 2," kata Yurianto.
Kedua pasien tambahan itu berusia 32 tahun dan 34 tahun.
Baca juga: Dua warga Depok yang positif Corono dirawat di RSPI dalam keadaan baik
Baca juga: Imigrasi tolak 118 WNA masuk Indonesia terkait COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020