Badan Standardisasi Nasional (BSN) mendorong usaha mikro kecil dan menengah di Jawa Barat menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk memastikan mutu keamanan produk dan mengikuti daya saing industri.
Kepala BSN Bambang Prasetya seusai peresmian Kantor Layanan Teknis (KLT) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Jabar di Gedung Graha Pos Indonesia, Kota Bandung, Rabu mengatakan, pelayanan standardisasi dan penilaian harus lebih cepat, akurat, tepat, dan tidak terpusat, karena perkembangan industri dan pembangunan di daerah.
"Keberadaan KLT BSN di Bandung ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha di daerah untuk menerapkan SNI sehingga daya saingnya akan meningkat di pasar nasional maupun global," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, selain layanan informasi mengenai standardisasi dan penilaian kesesuaian, KLT BSN memberikan manfaat nyata melalui program pendampingan dan bimbingan penerapan SNI kepada pelaku usaha khususnya UMKM.
Sampai saat ini, jumlah industri yang menerapkan SNI di Indonesia adalah 19.498 industri.
UMKM yang telah dibina BSN sampai saat ini berjumlah 707. Dari jumlah tersebut, yang berada di wilayah Jabar berjumlah 53 UMKM.
Terdapat 130 Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yang sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) di Jabar.
Oleh karena itu, BSN berharap kehadiran KLT Jabar ini dapat meningkatkan daya saing ekonomi Jabar dan melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas dan produktif untuk terwujudnya visi pemerintah Jabar Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum yang hadir dalam peresmian KLT BSN mengatakan pihaknya menyambut baik kehadiran KLT BSN di Jabar.
Menurut dia, KLT BSN dapat mempermudah masyarakat Jabar untuk memperoleh sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) pada produk-produknya.
"Saya mengucapkan terima kasih kantor BSN ada di Jabar, memudahkan masyarakat Jawa Barat untuk mendapatkan Standar Nasional Indonesia," kata Kang Uu.
Sertifikat SNI, kata Kang Uu, dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dan keamanan produk.
Maka itu, dia berharap BSN menyosialisasikan sertifikasi SNI kepada masyarakat, terutama pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM).
"Harapan kami ada promosi dari pihak BSN kepada masyarakat, dan promosi ini harus benar-benar digencarkan, sehingga seluruh pelaku ekonomi, khususnya UKM dan IKM bisa tahu ada (SNI) ini dan ingin produknya mendapatkan label SNI," katanya.
"Kemudian juga, harapan kami ke depan kalau sudah dapat SNI, para pengusaha itu harus ada keberanian untuk ekspor. Jangan sampai kita berkutat di Jawa Barat saja, sementara peluang untuk keluar negeri sudah ada," lanjutnya.
Baca juga: Permudah warga cari info seputar SNI, BSN resmikan Kantor Layanan Teknis di Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kepala BSN Bambang Prasetya seusai peresmian Kantor Layanan Teknis (KLT) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Jabar di Gedung Graha Pos Indonesia, Kota Bandung, Rabu mengatakan, pelayanan standardisasi dan penilaian harus lebih cepat, akurat, tepat, dan tidak terpusat, karena perkembangan industri dan pembangunan di daerah.
"Keberadaan KLT BSN di Bandung ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha di daerah untuk menerapkan SNI sehingga daya saingnya akan meningkat di pasar nasional maupun global," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, selain layanan informasi mengenai standardisasi dan penilaian kesesuaian, KLT BSN memberikan manfaat nyata melalui program pendampingan dan bimbingan penerapan SNI kepada pelaku usaha khususnya UMKM.
Sampai saat ini, jumlah industri yang menerapkan SNI di Indonesia adalah 19.498 industri.
UMKM yang telah dibina BSN sampai saat ini berjumlah 707. Dari jumlah tersebut, yang berada di wilayah Jabar berjumlah 53 UMKM.
Terdapat 130 Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yang sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) di Jabar.
Oleh karena itu, BSN berharap kehadiran KLT Jabar ini dapat meningkatkan daya saing ekonomi Jabar dan melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas dan produktif untuk terwujudnya visi pemerintah Jabar Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum yang hadir dalam peresmian KLT BSN mengatakan pihaknya menyambut baik kehadiran KLT BSN di Jabar.
Menurut dia, KLT BSN dapat mempermudah masyarakat Jabar untuk memperoleh sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) pada produk-produknya.
"Saya mengucapkan terima kasih kantor BSN ada di Jabar, memudahkan masyarakat Jawa Barat untuk mendapatkan Standar Nasional Indonesia," kata Kang Uu.
Sertifikat SNI, kata Kang Uu, dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dan keamanan produk.
Maka itu, dia berharap BSN menyosialisasikan sertifikasi SNI kepada masyarakat, terutama pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM).
"Harapan kami ada promosi dari pihak BSN kepada masyarakat, dan promosi ini harus benar-benar digencarkan, sehingga seluruh pelaku ekonomi, khususnya UKM dan IKM bisa tahu ada (SNI) ini dan ingin produknya mendapatkan label SNI," katanya.
"Kemudian juga, harapan kami ke depan kalau sudah dapat SNI, para pengusaha itu harus ada keberanian untuk ekspor. Jangan sampai kita berkutat di Jawa Barat saja, sementara peluang untuk keluar negeri sudah ada," lanjutnya.
Baca juga: Permudah warga cari info seputar SNI, BSN resmikan Kantor Layanan Teknis di Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020