Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono menegaskan tidak ada longsor susulan yang terjadi pascaperistiwa longsor di KM 118 Jalan Tol Purbaleunyi, Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (11/2).
Hal tersebut menanggapi beredarnya gambar di media sosial yang disertai narasi bahwa jalan Tol Purbaleunyi terancam putus.
"Itu pasti hoaks ya. Kami sudah melakukan sesuai prosedur yang sudah ada dan diperkirakan kondisi ini bisa diperbaiki bila tidak ada cuaca ekstrem. Kalau sampai jalan putus, mudah-mudahan tidak ada," kata Istiono di KM 118 Tol Purbaleunyi, Rabu.
Longsor terjadi di sisi kiri dan kanan Jalan Tol Purbaleunyi KM 118,6.
Hingga saat ini, jalur A dan jalur B di Tol Purbaleunyi masih bisa dilalui oleh semua jenis kendaraan pascaterjadinya longsor.
Sementara Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengatakan perbaikan jalan longsor di Tol Cipularang KM 118+600 akan selesai sebelum dimulainya arus mudik Lebaran 2020.
"Kalau tak ada cuaca ekstrem, sebulan tertangani," ucap Hedy.
Hedy menjelaskan, longsor yang terjadi sepekan lalu diakibatkan adanya perubahan tata guna lahan di sekitar jalan tol sehingga sebagian wilayah di lokasi longsor menampung air dalam jumlah banyak sehingga menyebabkan longsoran di samping jalan tol.
"Jadi (air) menutup gorong-gorong sehingga menimbulkan akumulasi air di sisi A (jalan tol Jakarta ke Bandung) terutama. Kemudian di sisi B (Bandung ke Jakarta) sama terjadi penjenuhan sehingga terjadi longsor," tutur Hedy.
Baca juga: Korlantas Polri terapkan "contra flow" di Purbaleunyi jika keadaan darurat
Baca juga: Pergerakan tanah kembali terjadi di lokasi longsor dekat Tol Cipularang KM 118
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Hal tersebut menanggapi beredarnya gambar di media sosial yang disertai narasi bahwa jalan Tol Purbaleunyi terancam putus.
"Itu pasti hoaks ya. Kami sudah melakukan sesuai prosedur yang sudah ada dan diperkirakan kondisi ini bisa diperbaiki bila tidak ada cuaca ekstrem. Kalau sampai jalan putus, mudah-mudahan tidak ada," kata Istiono di KM 118 Tol Purbaleunyi, Rabu.
Longsor terjadi di sisi kiri dan kanan Jalan Tol Purbaleunyi KM 118,6.
Hingga saat ini, jalur A dan jalur B di Tol Purbaleunyi masih bisa dilalui oleh semua jenis kendaraan pascaterjadinya longsor.
Sementara Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengatakan perbaikan jalan longsor di Tol Cipularang KM 118+600 akan selesai sebelum dimulainya arus mudik Lebaran 2020.
"Kalau tak ada cuaca ekstrem, sebulan tertangani," ucap Hedy.
Hedy menjelaskan, longsor yang terjadi sepekan lalu diakibatkan adanya perubahan tata guna lahan di sekitar jalan tol sehingga sebagian wilayah di lokasi longsor menampung air dalam jumlah banyak sehingga menyebabkan longsoran di samping jalan tol.
"Jadi (air) menutup gorong-gorong sehingga menimbulkan akumulasi air di sisi A (jalan tol Jakarta ke Bandung) terutama. Kemudian di sisi B (Bandung ke Jakarta) sama terjadi penjenuhan sehingga terjadi longsor," tutur Hedy.
Baca juga: Korlantas Polri terapkan "contra flow" di Purbaleunyi jika keadaan darurat
Baca juga: Pergerakan tanah kembali terjadi di lokasi longsor dekat Tol Cipularang KM 118
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020