Polisi menyelidiki penyebab seorang warga yang menjadi korban tertabrak Kereta Api Kahuripan relasi Blitar-Kiara Condong di Desa Dawagung, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat.

Kepala Polsek Rajapolah AKP Dede Darmawan mengatakan, jajarannya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi untuk kepentingan penyelidikan penyebab peristiwa tersebut.

"Polisi sudah mengumpulkan barang bukti dan memintai keterangan sejumlah saksi. Untuk korban sudah dibawa ke kamar mayat RSUD," kata Dede.

Petugas perlintasan kereta api Dawagung Rajapolah, Tatang Yunardi menambahkan, korban yang tertabrak merupakan perempuan yang diperkirakan sudah berusia 60 tahunan.

Ia menyampaikan, berdasarkan laporan dari masinis Kereta Api Kahuripan ada orang yang tertabrak kereta, kemudian dilakukan pengecekan di lapangan dan ditemukan korban sudah tidak bernyawa.

"Keterangan masinis korban seorang diri berjalan kaki di rel kereta api Jumat tadi sekitar pukul 04.30 WIB," katanya.

Masinis kereta api, kata dia, sudah berupaya memberikan peringatan, namun korban tetap tidak menghindar atau keluar dari rel kereta api hingga akhirnya korban tertabrak.

"Korban tidak menghindar meski tanda peringatan kereta dinyalakan berulang-ulang hingga akhirnya tertabrak," katanya.

Peristiwa itu sempat menjadi perhatian warga yang mengerumuni lokasi kejadian, kemudian polisi melakukan olah tempat kejadian perkara dan membawa jasad korban ke rumah sakit.

Baca juga: Polres Garut dalami kasus kecelakaan kerja di jalur reaktivasi rel kereta api

Baca juga: Penumpang kereta api kecewa karena tertahan di Stasiun Tasikmalaya


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020