Sebanyak 254 taruna/taruni tingkat IV Akademi Militer Magelang akan mengikuti pendidikan dasar (diksar) para di Pusdik Pasus Bandung.
Gubernur Akmil Mayjen TNI Dudung Abdurahman di Magelang, Selasa, mengatakan diksar para (terjun payung) merupakan salah satu materi pelajaran bagi taruna dan taruni tingkat IV/Sermatutar.
"Diksar para untuk lebih melengkapi keterampilan dan kemampuan taruna dan taruni dalam olah keprajuritan," katanya dalam sambutan tertulis yang disampaikan Wakil Gubernur Akmil Brigjen TNI Wirana Prasetya Budi pada Laporan Kesiapan Pemberangkatan Diksar Para taruna dan taruni Akmil di Gedung Sumartal Akmil.
Ia menyampaikan diksar para merupakan pendidikan pengembangan spesialisasi bagi prajurit TNI AD agar memiliki kemampuan sebagai prajurit lintas udara, melalui Dikbangspes Dasar Para, Prajurit TNI AD diharapkan mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, baik secara teori maupun praktik sesuai dengan ketentuan Dikbangspes Dasar Para.
Lebih lanjut Gubernur Akmil mengharapkan bahwa melalui kegiatan ini para taruna dan taruni akan lebih siap serta memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk ditugaskan pada satuan-satuan di jajaran TNI Angkatan Darat yang membutuhkan kemampuan/kualifikasi dasar para.
Diksar para akan berlangsung pada 13 Februari hingga 18 Maret 2020 di Pusdik Pasus Batujajar Bandung, merupakan latihan yang memerlukan kesiapan fisik, mental, keberanian, kesehatan yang prima serta kemampuan jasmani yang samapta.
Selain itu, perlu dipahami pula, bahwa latihan ini merupakan salah satu latihan yang memiliki risiko cukup tinggi.
Oleh karena itu, dia meminta agar taruna/taruni mengawali setiap kegiatan dengan berdoa kepada Allah SWT sebagai landasan moral, spiritual dalam menghadapi setiap kegiatan latihan.
Kemudian memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan diri serta perlengkapan, menaati dan berpedoman pada instruksi para pelatih serta tidak takut dan ragu untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti, guna memperoleh pemahaman yang jelas.
Selain itu, katanya mematuhi semua ketentuan dan aturan yang berlaku di Pusdikpassus dengan senantiasa menampilkan sikap dan perilaku sebagai seorang taruna dan taruni Akmil sehingga citra Akmil tetap terjaga.
Baca juga: 259 taruna-taruni Akmil diwisuda, satu orang tidak diikutkan
Baca juga: KSAD sebut 15 taruna Akmil dikeluarkan selama lima tahun terakhir
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Gubernur Akmil Mayjen TNI Dudung Abdurahman di Magelang, Selasa, mengatakan diksar para (terjun payung) merupakan salah satu materi pelajaran bagi taruna dan taruni tingkat IV/Sermatutar.
"Diksar para untuk lebih melengkapi keterampilan dan kemampuan taruna dan taruni dalam olah keprajuritan," katanya dalam sambutan tertulis yang disampaikan Wakil Gubernur Akmil Brigjen TNI Wirana Prasetya Budi pada Laporan Kesiapan Pemberangkatan Diksar Para taruna dan taruni Akmil di Gedung Sumartal Akmil.
Ia menyampaikan diksar para merupakan pendidikan pengembangan spesialisasi bagi prajurit TNI AD agar memiliki kemampuan sebagai prajurit lintas udara, melalui Dikbangspes Dasar Para, Prajurit TNI AD diharapkan mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, baik secara teori maupun praktik sesuai dengan ketentuan Dikbangspes Dasar Para.
Lebih lanjut Gubernur Akmil mengharapkan bahwa melalui kegiatan ini para taruna dan taruni akan lebih siap serta memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk ditugaskan pada satuan-satuan di jajaran TNI Angkatan Darat yang membutuhkan kemampuan/kualifikasi dasar para.
Diksar para akan berlangsung pada 13 Februari hingga 18 Maret 2020 di Pusdik Pasus Batujajar Bandung, merupakan latihan yang memerlukan kesiapan fisik, mental, keberanian, kesehatan yang prima serta kemampuan jasmani yang samapta.
Selain itu, perlu dipahami pula, bahwa latihan ini merupakan salah satu latihan yang memiliki risiko cukup tinggi.
Oleh karena itu, dia meminta agar taruna/taruni mengawali setiap kegiatan dengan berdoa kepada Allah SWT sebagai landasan moral, spiritual dalam menghadapi setiap kegiatan latihan.
Kemudian memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan diri serta perlengkapan, menaati dan berpedoman pada instruksi para pelatih serta tidak takut dan ragu untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti, guna memperoleh pemahaman yang jelas.
Selain itu, katanya mematuhi semua ketentuan dan aturan yang berlaku di Pusdikpassus dengan senantiasa menampilkan sikap dan perilaku sebagai seorang taruna dan taruni Akmil sehingga citra Akmil tetap terjaga.
Baca juga: 259 taruna-taruni Akmil diwisuda, satu orang tidak diikutkan
Baca juga: KSAD sebut 15 taruna Akmil dikeluarkan selama lima tahun terakhir
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020