Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Eny Suhaeni mengimbau kepada masyarakat untuk tidak lagi panik terhadap mewabahnya virus corona, setelah didapati bahwa pasien SH yang diduga terinfeksi telah dinyatakan negatif.

"Hari ini saya menyampaikan agar masyarakat di Kabupaten Cirebon tidak lagi merasa panik dan takut terhadap mewabahnya virus corona," kata Eny di Cirebon, Minggu.

Eny mengatakan masyarakat tidak lagi perlu takut terhadap mewabahnya virus corona. Apalagi saat ini pasien yang diduga terinfeksi virus corona telah diketahui hasilnya negatif.

Dia mengaku beberapa hari ini masyarakat khawatir terkait mewabahnya virus corona dan ditambah dengan adanya satu warga yang suspect terinfeksi virus corona.

"Memang ada sedikit kekhawatiran dengan adanya satu orang suspect corona, ternyata alhamdulillah hasilnya negatif, maka kita tidak boleh lagi was was, yang terpenting harus menerapkan pola hidup sehat," ujarnya.

Eny melanjutkan meskipun sudah dinyatakan negatif, pihaknya sudah membuat surat edaran kepada seluruh Puskesmas serta para pegawainya untuk memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat.

Hal ini merupakan salah satu upaya dari Dinas Kesehatan, agar masyarakat tahu bagaimana cara mengantisipasi dan mengetahui gejala virus corona.

"Kami sudah membuat surat edaran kepada semua Puskesmas untuk memberikan penyuluhan dan edukasi untuk perilaku hidup sehat," katanya.

Diberitakan sebelumnya hasil pemeriksaan laboratorium terhadap SH pasien terduga terinfeksi virus corona sudah ke luar dan hasilnya adalah negatif.

Kepastian negatif itu sesuai hasil pemeriksaan laboratorium yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dengan nomor surat LB.0301-2-1369-2020.

Di mana intinya dari isi surat tersebut SH yang sempat diduga terinfeksi virus corona sudah dipastikan negatif.

Baca juga: Hasil laboratorium pasien terduga virus corona di Cirebon negatif

Baca juga: Kondisi tiga mahasiswa gagal pulang dari Wuhan berangsur membaik kesehatannya


 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020