Tim tanggap darurat bencana Kabupaten Bogor merekap nilai kerugian akibat bencana longsor dan banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Rabu (1/1), jumlahnya menembus angka Rp1,58 triliun.
Komandan insiden tim tanggap darurat bencana Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno menyebutkan nilai tersebut akumulasi dari berbagai kerusakan materil berupa rumah, bangunan sekolah, hingga kebutuhan tempat relokasi korban bencana.
"Rumah Rp109 miliar, jalan Rp62 miliar, jembatan Rp23 miliar, jaringan listrik Rp19 miliar, irigasi Rp860 miliar, pertanian Rp78 miliar, air bersih Rp5,8 miliar, sekolah Rp8 miliar, relokasi Rp416 miliar," paparnya saat menyampaikan laporan akhir tanggap darurat bencana di Pendopo Bupati, Cibinong Kabupaten Bogor, Sabtu (1/2).
Cuaca buruk yang terjadi di awal tahun itu mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor terdampak banjir dan longsor. Longsor terjadi di Kecamatan Sukajaya, Nanggung, dan Cigudeg, sedangkan banjir terjadi di Kecamatan Gunung Putri, dan Jasinga.
Hasil rekap terakhirnya, khusus bangunan rumah ada sebanyak 1.092 unit rusak berat, 1.625 unit rusak sedang, dan 1.334 unit rusak ringan, bangunan masjid sebanyak 10 unit rusak berat, dan 15 unit rusak ringan, bangunan sekolah sebanyak 5 unit rusak berat, 8 unit rusak sedang, dan 3 unit rusak ringan, serta bangunan jembatan sebanyak 80 unit rusak berat dan 2 unit rusak ringan.
Kejadian tersebut juga menelan korban jiwa sebanyak delapan orang, dan tiga orang hilang yang kini sudah dinyatakan meninggal meninggal dunia. Kemudian, 12 orang mengalami luka berat, dan 517 orang mengalami luka ringan.
Komandan Korem 061/Suryakancana, Brigjen TNI Novi Helmy Prasetya di tempat yang sama menyebutkan bahwa meski masa tanggap darurat bencana sudah selsai, tapi pasukan TNI akan terus membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melaksanakan pemulihan.
"Ke depan, dalam memasuki tahap rehabilitasi, tentunya kami TNI memiliki tugas membantu pemerintah daerah. Rehabilitasi dan rekonstruksi menjadi tugas pokok kami nantinya," ujarnya yang juga merupakan penanggung jawab tim tanggap darurat bencana Kabupaten Bogor.
Menurut dia, pelaksanaan tanggap darurat bencana di Kabupaten Bogor yang sudah berlangsung selama satu bulan berjalan cukup baik.
"Tahapan tanggap darurat itu bagaimana petugas melaksanakan evakuasi, sudah dilaksanakan itu sangat bagus sekali, kemudian pencarian terhadap korban, kemudian pemenuhan kebutuhan pokok, penampungan sementara, kemudian akses jalan secara umum sudah terbuka," tuturnya.
Baca juga: Kabupaten Bogor masuki fase transisi menuju pemulihan pascabencana
Baca juga: 8.100 warga Desa Cileuksa Bogor siap direlokasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Komandan insiden tim tanggap darurat bencana Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno menyebutkan nilai tersebut akumulasi dari berbagai kerusakan materil berupa rumah, bangunan sekolah, hingga kebutuhan tempat relokasi korban bencana.
"Rumah Rp109 miliar, jalan Rp62 miliar, jembatan Rp23 miliar, jaringan listrik Rp19 miliar, irigasi Rp860 miliar, pertanian Rp78 miliar, air bersih Rp5,8 miliar, sekolah Rp8 miliar, relokasi Rp416 miliar," paparnya saat menyampaikan laporan akhir tanggap darurat bencana di Pendopo Bupati, Cibinong Kabupaten Bogor, Sabtu (1/2).
Cuaca buruk yang terjadi di awal tahun itu mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor terdampak banjir dan longsor. Longsor terjadi di Kecamatan Sukajaya, Nanggung, dan Cigudeg, sedangkan banjir terjadi di Kecamatan Gunung Putri, dan Jasinga.
Hasil rekap terakhirnya, khusus bangunan rumah ada sebanyak 1.092 unit rusak berat, 1.625 unit rusak sedang, dan 1.334 unit rusak ringan, bangunan masjid sebanyak 10 unit rusak berat, dan 15 unit rusak ringan, bangunan sekolah sebanyak 5 unit rusak berat, 8 unit rusak sedang, dan 3 unit rusak ringan, serta bangunan jembatan sebanyak 80 unit rusak berat dan 2 unit rusak ringan.
Kejadian tersebut juga menelan korban jiwa sebanyak delapan orang, dan tiga orang hilang yang kini sudah dinyatakan meninggal meninggal dunia. Kemudian, 12 orang mengalami luka berat, dan 517 orang mengalami luka ringan.
Komandan Korem 061/Suryakancana, Brigjen TNI Novi Helmy Prasetya di tempat yang sama menyebutkan bahwa meski masa tanggap darurat bencana sudah selsai, tapi pasukan TNI akan terus membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melaksanakan pemulihan.
"Ke depan, dalam memasuki tahap rehabilitasi, tentunya kami TNI memiliki tugas membantu pemerintah daerah. Rehabilitasi dan rekonstruksi menjadi tugas pokok kami nantinya," ujarnya yang juga merupakan penanggung jawab tim tanggap darurat bencana Kabupaten Bogor.
Menurut dia, pelaksanaan tanggap darurat bencana di Kabupaten Bogor yang sudah berlangsung selama satu bulan berjalan cukup baik.
"Tahapan tanggap darurat itu bagaimana petugas melaksanakan evakuasi, sudah dilaksanakan itu sangat bagus sekali, kemudian pencarian terhadap korban, kemudian pemenuhan kebutuhan pokok, penampungan sementara, kemudian akses jalan secara umum sudah terbuka," tuturnya.
Baca juga: Kabupaten Bogor masuki fase transisi menuju pemulihan pascabencana
Baca juga: 8.100 warga Desa Cileuksa Bogor siap direlokasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020