Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Senin, mengatakan telah menyetujui shuttlecock (kok) bulu sintetis digunakan untuk turnamen internasional mulai tahun depan sebagai upaya untuk mengurangi sampah.
Induk organisasi olahraga bulu tangkis tersebut mengatakan telah berkolaborasi dengan perusahan perlengkapan olahraga asal Jepang Yonex untuk mengembangkan versi sintetis, yang digunakan dalam tiga turnamen internasional yang disetujui BWF tahun lalu.
"Umpan balik mengindikasikan bahwa kok bulu sintetis Yonex lebih tahan lama dan ekonomis dibandingkan dengan kok tradisional dengan bulu alami, sementara dalam waktu yang sama terbukti 'terbang' dan kinerjanya sangat mirip," kata BWF dalam pernyataannya seperti dikutip Reuters, Senin.
"...Bulu sintetis bisa mengurangi penggunaan kok hingga 25%, memberikan keunggulan secara ekonomi dan lingkungan yang signifikan bagi bulu tangkis ke depan."
Para pebulu tangkis elit yang terlibat dalam pengujian dengan cepat menyesuaikan diri dengan varian tersebut, kata Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund.
"Visinya adalah untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang bulu tangkis dan menjadi semakin berkurang ketergantungan menggunakan bulu asli untuk kok," kata Lund menambahkan.
BWF mengatakan sedang memperbarui pedoman teknis dan bahwa produsen bisa meminta persetujuan untuk kok bulu sintetis versi mereka untuk digunakan dalam pertandingan.
Baca juga: Indonesia Masters - Anthony Ginting rebut gelar juara tunggal putra
Baca juga: Indonesia Masters - Greysia/Apriyani juara ganda putri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Induk organisasi olahraga bulu tangkis tersebut mengatakan telah berkolaborasi dengan perusahan perlengkapan olahraga asal Jepang Yonex untuk mengembangkan versi sintetis, yang digunakan dalam tiga turnamen internasional yang disetujui BWF tahun lalu.
"Umpan balik mengindikasikan bahwa kok bulu sintetis Yonex lebih tahan lama dan ekonomis dibandingkan dengan kok tradisional dengan bulu alami, sementara dalam waktu yang sama terbukti 'terbang' dan kinerjanya sangat mirip," kata BWF dalam pernyataannya seperti dikutip Reuters, Senin.
"...Bulu sintetis bisa mengurangi penggunaan kok hingga 25%, memberikan keunggulan secara ekonomi dan lingkungan yang signifikan bagi bulu tangkis ke depan."
Para pebulu tangkis elit yang terlibat dalam pengujian dengan cepat menyesuaikan diri dengan varian tersebut, kata Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund.
"Visinya adalah untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang bulu tangkis dan menjadi semakin berkurang ketergantungan menggunakan bulu asli untuk kok," kata Lund menambahkan.
BWF mengatakan sedang memperbarui pedoman teknis dan bahwa produsen bisa meminta persetujuan untuk kok bulu sintetis versi mereka untuk digunakan dalam pertandingan.
Baca juga: Indonesia Masters - Anthony Ginting rebut gelar juara tunggal putra
Baca juga: Indonesia Masters - Greysia/Apriyani juara ganda putri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020