Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengklaim banjir di kawasan Kecamatan Dayeuh Kolot lebih cepat surut karena adanya Kolam Retensi Cienteung yang menampung debit tinggi Sungai Citarum.
"Willayah sini ada banjir, tapi begitu cepat turunnya, ini drastis karena kita ada pompa di sini ada empat pompa ini kecepatannya hingga 12,5 meter kubik per detik, makanya banjir cepat surut," kata Nugroho saat meninjau Kolam Retensi Cienteung, Kabupaten Bandung, Rabu.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyatakan banjir menerjang lima kecamatan di Kabupaten Bandung sejak Selasa (17/12) malam.
Lima kecamatan itu adalah Kecamatan Ciparay, Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Baleendah, Kecamatan Bojongsoang dan Kecamatan Banjaran akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Di Kecamatan Dayeuhkolot sendiri banjir paling parah merendam kawasan Kampung Bojong Asih. Banjir di kawasan tersebut ketinggian permukaan air tercatat mencapai 150 centimeter.
Nugroho mengklaim dalam 11 jam mesin pompa air yang ada di Kolam Retensi Cieunteung bisa menurunkan permukaan banjir hingga setengah meter. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, banjir butuh tiga hari untuk bisa menurun.
"Ini program (Citarum Harum) sampai tujuh tahun, sekarang kan memang baru 25 persen lah, kalau tahun lalu ini (baru bisa turun) tiga hari, kalau sekarang ini 11 jam ini turun setengah meter, sekarang lebih cepat," kata dia.
Berdasarkan data BPBD, ada sekitar 59 kepala keluarga (KK) atau sekitar 209 jiwa mengungsi akibat banjir yang melanda di lima kecamatan di Kabupaten Bandung. Ratusan warga itu mengungsi ke tempat-tempat yang disediakan di setiap wilayahnya.
Baca juga: BPBD: 209 orang mengungsi akibat banjir Kabupaten Bandung
Baca juga: Diterjang banjir, pelayanan kesehatan di Puskesmas Dayeuhkolot tak terganggu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Willayah sini ada banjir, tapi begitu cepat turunnya, ini drastis karena kita ada pompa di sini ada empat pompa ini kecepatannya hingga 12,5 meter kubik per detik, makanya banjir cepat surut," kata Nugroho saat meninjau Kolam Retensi Cienteung, Kabupaten Bandung, Rabu.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyatakan banjir menerjang lima kecamatan di Kabupaten Bandung sejak Selasa (17/12) malam.
Lima kecamatan itu adalah Kecamatan Ciparay, Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Baleendah, Kecamatan Bojongsoang dan Kecamatan Banjaran akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Di Kecamatan Dayeuhkolot sendiri banjir paling parah merendam kawasan Kampung Bojong Asih. Banjir di kawasan tersebut ketinggian permukaan air tercatat mencapai 150 centimeter.
Nugroho mengklaim dalam 11 jam mesin pompa air yang ada di Kolam Retensi Cieunteung bisa menurunkan permukaan banjir hingga setengah meter. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, banjir butuh tiga hari untuk bisa menurun.
"Ini program (Citarum Harum) sampai tujuh tahun, sekarang kan memang baru 25 persen lah, kalau tahun lalu ini (baru bisa turun) tiga hari, kalau sekarang ini 11 jam ini turun setengah meter, sekarang lebih cepat," kata dia.
Berdasarkan data BPBD, ada sekitar 59 kepala keluarga (KK) atau sekitar 209 jiwa mengungsi akibat banjir yang melanda di lima kecamatan di Kabupaten Bandung. Ratusan warga itu mengungsi ke tempat-tempat yang disediakan di setiap wilayahnya.
Baca juga: BPBD: 209 orang mengungsi akibat banjir Kabupaten Bandung
Baca juga: Diterjang banjir, pelayanan kesehatan di Puskesmas Dayeuhkolot tak terganggu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019