Penggantian CEO Bukalapak dari Achmad Zaky kepada Rachmat Kaimuddin dinilai tidak akan mengubah fokus untuk membantu membangkitkan berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tersebar di berbagai penjuru Tanah Air.

"Kami memulai Bukalapak dengan semangat pribadi untuk menciptakan dampak positif bagi UMKM. Saya bangga dalam waktu 10 tahun, Bukalapak dikenal di peta dunia sebagai e-commerce Indonesia yang terkemuka," kata Achmad Zaky dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pihaknya mengajak Rachmat Kaimuddin untuk bergabung dengan Bukalapak karena kepemimpinannya dinilai bisa mengarahkan Bukalapak ke tingkat yang lebih hebat lagi.

Ia menilai bahwa Rachmat Kaimuddin adalah orang yang berada di posisi yang tepat dan datang pada waktu yang tepat, serta merupakan nama yang tidak asing lagi di tingkatan tertinggi manajemen perusahaan di Indonesia.

Rachmat memiliki gelar BSc dari Massachusetts Institute of Technology, Boston. Sementara, gelar MBA diterima dari Stanford University, California.

Sebelum bergabung dengan Bukalapak, Rachmat menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan PT Bank Bukopin Tbk sejak tahun 2018. Sebelumnya sejak 2014, dia menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris untuk bank yang sama hingga ditunjuk sebagai direktur.

Rachmat memulai karirnya sebagai Senior Associate di Boston Consulting Group. Dia juga pernah menjabat sebagai Managing Director PT Cardig Air Services, Chief Financial Officer PT Bosowa Corporindo, Managing Director PT Semen Bosowa Maros, Vice President Baring Private Equity Asia dan Principal of Quvat.

Rachmat Kaimuddin menyatakan terharu dan bangga bisa mendapatkan kepercayaan menjadi bagian dari proses pertumbuhan Bukalapak ke tahap selanjutnya.

"Saya percaya Bukalapak adalah tempat di mana saya bisa bekerja bersama kawan-kawan saya untuk membuat perubahan positif yang berguna bagi bangsa dan negara ini. Saya harap dapat membantu Bukalapak memberikan dampak lebih luas untuk Indonesia," ucapnya.

Di bawah kepemimpinan baru, perusahaan akan fokus pada isu-isu yang berkaitan dengan talenta, modal, dan manajemen keuangan, serta memperkuat peran Bukalapak dalam mendukung UMKM Indonesia.

Bukalapak (PT Bukalapak.com) adalah perusahaan teknologi unicorn Indonesia yang didirikan pada Januari 2010 sebagai sebuah pasar daring (online marketplace), yang saat ini memiliki lebih dari 70 juta pengguna aktif, lebih dari 5 juta pelapak, dan lebih dari 2 juta warung serta agen di seluruh Indonesia.

Baca juga: Bukalapak temui Menkominfo bahas teknologi inklusi keuangan UMKM

Baca juga: Bukalapak dan Tokopedia diajak BPOM bangun sistem pengawasan



 

Pewarta: M Razi Rahman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019