Pemerintah Kota Bekasi akan mengoperasikan bus wisata yang diperoleh melalui hibah Pemerintah Provinsi Jawa Barat beberapa waktu lalu, mulai bulan depan.
Ketua Organda Kota Bekasi, Ahmad Juaini mengatakan bus wisata itu merupakan bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jawa Barat yang diserahkan kepada Gubernur Jawa Barat kemudian diserahkan kembali ke DPD Organda Provinsi Jawa Barat.
"Lalu dari Organda Jawa Barat diserahkan ke DPC Organda Kota Bekasi sebagai bus bantuan hibah dari Pemprov Jawa Barat," katanya di Bekasi, Rabu.
Bus wisata itu akan mulai beroperasi pada akhir 2019 sebagai sarana transportasi ke sejumlah lokasi wisata di Kota Bekasi.
"Kami yang akan menjadi operatornya langsung, rutenya akan dimulai dari wisata salju di Transmart Juanda, wisata Hutan Bambu, kuliner batik khas Kota Bekasi di Pasar Proyek, hingga ke wisata belanja Summarecon Mal Bekasi. Itu baru gambaran rutenya kami masih bicarakan soal rute ini dengan pemerintah daerah," ucapnya.
Bus yang terparkir di kantor Organda di Jalan Insinyur Juanda, Kecamatan Bekasi Timur ini mengusung konsep art deco dibalut warna biru tua dan putih. Bus wisata itu cukup unik dan klasik.
Bagian depan bus bertuliskan Patriot Kota Bekasi. Di samping bus wisata bertuliskan Bank BJB maupun logo Dishub Jawa Barat, Organda Jawa Barat, hingga lambang Provinsi Jawa Barat. Bus wisata itu berkapasitas 25 orang.
Juaini mengaku belum bisa memastikan berapa biaya yang harus dikeluarkan warga Kota Bekasi untuk menaiki bis tersebut namun pihaknya akan berusaha agar bisa gratis dengan subsidi dari pemerintah daerah ataupun sponsor.
Kabid Angkutan pada Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Fatikhun mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan proses pembuatan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Nantinya bus wisata itu akan menggunakan pelat kuning. Saat ini regulasi terkait pengoperasian bus wisata ini sudah selesai.
"Tinggal nanti setelah STNK itu keluar dan Dinas Pariwisata menentukan titik-titik destinasinya baru saya menentukan rute dan tarifnya," katanya.
Dia mengusulkan Organda Kota Bekasi menggratiskannya sambil mencari sponsor agar masyarakat tidak perlu membayar tarif.
"Kalau saya berharap itu digratiskan, nanti Organda bisa mencari pengganti misal menggandeng sponsor atau bagaimana teknisnya kan dengan pihak perizinan. Ya kita lagi bahas soal itu juga," ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi, Tedy Hafni menambahkan rute bus wisata itu rencananya akan menyasar wisata alam maupun wisata belanja. Wisata alam seperti Situ Rawa Gede di Rawalumbu, Hutan Bambu di Bekasi Timur, serta Sentral Kuliner dan Batik khas Bekasi di Pasar Proyek.
"Nanti kami juga kan ada wisata air di Kalimalang. Kami akui wisata alam kita masih minimalis. Maka saya harap agar unsur masyarakat turut memajukan area wisata-wisata yang ada atau bahkan membuka area wisata baru. Kami Pemkot pasti terus kembangkan itu," kata Tedy.
Baca juga: Organda Garut jadikan Bus Wisata Sonagar untuk mendongkrak UKM
Baca juga: Gubernur Jabar luncurkan 13 bus wisata perkotaan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Ketua Organda Kota Bekasi, Ahmad Juaini mengatakan bus wisata itu merupakan bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jawa Barat yang diserahkan kepada Gubernur Jawa Barat kemudian diserahkan kembali ke DPD Organda Provinsi Jawa Barat.
"Lalu dari Organda Jawa Barat diserahkan ke DPC Organda Kota Bekasi sebagai bus bantuan hibah dari Pemprov Jawa Barat," katanya di Bekasi, Rabu.
Bus wisata itu akan mulai beroperasi pada akhir 2019 sebagai sarana transportasi ke sejumlah lokasi wisata di Kota Bekasi.
"Kami yang akan menjadi operatornya langsung, rutenya akan dimulai dari wisata salju di Transmart Juanda, wisata Hutan Bambu, kuliner batik khas Kota Bekasi di Pasar Proyek, hingga ke wisata belanja Summarecon Mal Bekasi. Itu baru gambaran rutenya kami masih bicarakan soal rute ini dengan pemerintah daerah," ucapnya.
Bus yang terparkir di kantor Organda di Jalan Insinyur Juanda, Kecamatan Bekasi Timur ini mengusung konsep art deco dibalut warna biru tua dan putih. Bus wisata itu cukup unik dan klasik.
Bagian depan bus bertuliskan Patriot Kota Bekasi. Di samping bus wisata bertuliskan Bank BJB maupun logo Dishub Jawa Barat, Organda Jawa Barat, hingga lambang Provinsi Jawa Barat. Bus wisata itu berkapasitas 25 orang.
Juaini mengaku belum bisa memastikan berapa biaya yang harus dikeluarkan warga Kota Bekasi untuk menaiki bis tersebut namun pihaknya akan berusaha agar bisa gratis dengan subsidi dari pemerintah daerah ataupun sponsor.
Kabid Angkutan pada Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Fatikhun mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan proses pembuatan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Nantinya bus wisata itu akan menggunakan pelat kuning. Saat ini regulasi terkait pengoperasian bus wisata ini sudah selesai.
"Tinggal nanti setelah STNK itu keluar dan Dinas Pariwisata menentukan titik-titik destinasinya baru saya menentukan rute dan tarifnya," katanya.
Dia mengusulkan Organda Kota Bekasi menggratiskannya sambil mencari sponsor agar masyarakat tidak perlu membayar tarif.
"Kalau saya berharap itu digratiskan, nanti Organda bisa mencari pengganti misal menggandeng sponsor atau bagaimana teknisnya kan dengan pihak perizinan. Ya kita lagi bahas soal itu juga," ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi, Tedy Hafni menambahkan rute bus wisata itu rencananya akan menyasar wisata alam maupun wisata belanja. Wisata alam seperti Situ Rawa Gede di Rawalumbu, Hutan Bambu di Bekasi Timur, serta Sentral Kuliner dan Batik khas Bekasi di Pasar Proyek.
"Nanti kami juga kan ada wisata air di Kalimalang. Kami akui wisata alam kita masih minimalis. Maka saya harap agar unsur masyarakat turut memajukan area wisata-wisata yang ada atau bahkan membuka area wisata baru. Kami Pemkot pasti terus kembangkan itu," kata Tedy.
Baca juga: Organda Garut jadikan Bus Wisata Sonagar untuk mendongkrak UKM
Baca juga: Gubernur Jabar luncurkan 13 bus wisata perkotaan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019