Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Jabar, Dadang Wihana menyatakan pihaknya saat ini tengah fokus menyediakan transportasi umum terutama di Jalan Margonda untuk bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di jalan ramai tersebut.
"Selain itu kami juga tengah menyiapkan infrastruktur pendukung lainnya agar bisa mengurangi kepadatan arus lalu lintas di Jalan Margonda," kata Dadang di Depok, Jabar, Senin.
Ia mencontohkan saat ini pihaknya juga tengah membahas bus Jabodetabek Residence (JR) Conection yaitu angkutan permukiman sampai ke tujuan.
Kemudian juga dishub akan mengaktifkan kembali jalur bus yang tidak aktif, serta membenahi kenyamanan angkutan kota seperti ber-AC.
"Ini semua kami lakukan untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan transportasi umum," ujarnya.
Mengenai adanya wacana jalan berbayar elektrinik atau electronic road pricing (ERP) ang akan diterapkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di Jalan Margonda mulai 2020, Dadang kembali menegaskan bahwa hal tersebut belum ada dalam pembahasan.
"Belum ada komunikasi dengan pihak BPTJ terkait penerapan sistem ERP pada tahun 2020 di Jalan Margonda Raya," tegasnya.
Menurutnya, wacana tersebut masih dalam pembahasan BPTJ, sehingga belum ada pembahasan terkait penerapannya pada tahun depan.
"Dalam setiap kebijakan semua elemen (stakeholder) harus diikutsertakan. Keputusan tersebut menyangkut hajat hidup banyak orang," katanya.
Dirinya meminta penerapan ERP di Jalan Margonda Raya pada 2020 tidak dijadikan polemik, sebab Pemkot Depok tengah fokus pada pembenahan transportasi umum dan infrastruktur pendukungnya.
Baca juga: Kami sudah perjuangkan hak korban First Travel, kata Kajari Depok
Baca juga: Balai Latihan Kerja di Depok akan dibangun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Selain itu kami juga tengah menyiapkan infrastruktur pendukung lainnya agar bisa mengurangi kepadatan arus lalu lintas di Jalan Margonda," kata Dadang di Depok, Jabar, Senin.
Ia mencontohkan saat ini pihaknya juga tengah membahas bus Jabodetabek Residence (JR) Conection yaitu angkutan permukiman sampai ke tujuan.
Kemudian juga dishub akan mengaktifkan kembali jalur bus yang tidak aktif, serta membenahi kenyamanan angkutan kota seperti ber-AC.
"Ini semua kami lakukan untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan transportasi umum," ujarnya.
Mengenai adanya wacana jalan berbayar elektrinik atau electronic road pricing (ERP) ang akan diterapkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di Jalan Margonda mulai 2020, Dadang kembali menegaskan bahwa hal tersebut belum ada dalam pembahasan.
"Belum ada komunikasi dengan pihak BPTJ terkait penerapan sistem ERP pada tahun 2020 di Jalan Margonda Raya," tegasnya.
Menurutnya, wacana tersebut masih dalam pembahasan BPTJ, sehingga belum ada pembahasan terkait penerapannya pada tahun depan.
"Dalam setiap kebijakan semua elemen (stakeholder) harus diikutsertakan. Keputusan tersebut menyangkut hajat hidup banyak orang," katanya.
Dirinya meminta penerapan ERP di Jalan Margonda Raya pada 2020 tidak dijadikan polemik, sebab Pemkot Depok tengah fokus pada pembenahan transportasi umum dan infrastruktur pendukungnya.
Baca juga: Kami sudah perjuangkan hak korban First Travel, kata Kajari Depok
Baca juga: Balai Latihan Kerja di Depok akan dibangun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019