Sebanyak 33 perusahaan meraih penghargaan laporan keuangan tahunan 2018, untuki 11 kategori dan satu kategori untuk juara umum yang disabet oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
"Dunia sekarang ini sangat detail melihat berbagai perkembangan korporasi termasuk korporasi di Indonesia," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso pada Malam Penganugerahan Laporan Tahunan (ARA) 2018 di Jakarta, Kamis.
Dengan begitu, lanjut dia, korporasi di Indonesia harus menyiapkan laporan keuangan yang memenuhi standar baik akuntansi, transparansi, dan aspek prudensial untuk menunjukkan tata kelola yang baik (GCG) kepada publik.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana ARA Mas Achmad Daniri mengatakan konsistensi data dengan fakta yang ada menjadi syarat utama perusahaan meraih penghargaan ARA 2018.
Mas Achmad yang juga Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) itu menjelaskan panitia menerima 237 laporan tahunan perusahaan.
Hal itu, lanjut dia, sesuai dengan tema ARA 2018 yakni keakuratan informasi untuk kinerja perusahaan secara berkelanjutan dengan memenangkan dukungan stakeholder.
"Diharapkan laporan tahunan perusahaan punya kualitas keterbukaan informasi yang baik untuk mendapatkan dukungan stakeholder," katanya.
Dia menjelaskan perusahaan yang mengikuti ARA 2018 di antaranya dari latar belakang emiten sebanyak 98 perusahaan, 96 BUMN, 134 perusahaan belum tercatat di bursa, dan 28 perusahaan pendatang baru.
Panitia, kata dia, menggunakan aplikasi dalam jaringan yakni sistem pakar untuk mempercepat pemilahan laporan tahunan.
Proses penjurian, lanjut dia, dilakukan melalui beberapa tahap di antaranya penilaian kuantitatif hingga wawancara.
Malam penganugerahan penghargaan laporan tahunan 2018 diselenggarakan oleh KNKG, Bank Indonesia, BEI, OJK, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga hadir dalam kesempatan itu dan menyerahkan salah satu kategori dalam ARA 2018 yakni Private Keuangan Listed.
Berikut nama-nama korporasi yang meraih penghargaan laporan tahunan (ARA) 2018 dari 11 kategori dan satu juara umum:
Juara Umum: PT Aneka Tambang Tbk
Kategori Dana Pensiun
Peringkat 1: Dana Pensiun Perkebunan
Peringkat 2: Dana Pensiun Bank Mandiri
Peringkat 3: Dana Pensiun Bank Indonesia
Kategori BUMD Non Listed
Peringkat 1: Bank BPD Sumsel dan Babel
Peringkat 2: Bank BPD Papua
Peringkat 3: MRT Jakarta
Kategori BUMD Listed
Peringkat 1: PT Pembangunan Jaya Ancol
Peringkat 2: Bank DKI
Peringkat 3: BPD Sumut
Kategori Private Non Keuangan Non Listed
Peringkat 1: PT Pembangkitan Jawa-Bali
Peringkat 2: PT Indonesia Power
Peringkat 3: PT IPC Terminal Peti Kemas
Kategori Private Non Keuangan Listed
Peringkat 1: PT Aneka Tambang Tbk
Peringkat 2: PT ABM Investama Tbk
Peringkat 3: PT Bukit Asam Tbk
Kategori Private Keuangan Non Listed
Peringkat 1: PT Bank Syariah Mandiri
Peringkat 2: PT Bank Sahabat Sampoerna
Peringkat 3: PT Bank BNI Syariah
Kategori Private Keuangan Listed
Peringkat 1: PT Bank CIMB Niaga
Peringkat 2: PT Bank Maybank
Peringkat 3: PT Bank Permata
Kategori BUMN Non Keuangan Non Listed
Peringkat 1: PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Peringkat 2: PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko (Persero)
Peringkat 3: PT Sucofindo (Persero)
Kategori BUMN Non Keuangan Listed
Peringkat 1: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Peringkat 2: PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Peringkat 3: PT Pupuk Indonesia (Persero) Tbk
Kategori BUMN Keuangan Non Listed
Peringkat 1: PT Taspen (Persero)
Peringkat 2: PT Jasa Raharja (Persero)
Peringkat 3: PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
Kategori BUMN Keuangan Listed
Peringkat 1: Bank Mandiri
Peringkat 2: Bank Negara Indonesia (BNI)
Peringkat 3: Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Baca juga: Erick Thohir akan rombak kepemimpinan seluruh BUMN
Baca juga: Jokowi: Ahok masih proses seleksi di Kementerian BUMN
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Dunia sekarang ini sangat detail melihat berbagai perkembangan korporasi termasuk korporasi di Indonesia," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso pada Malam Penganugerahan Laporan Tahunan (ARA) 2018 di Jakarta, Kamis.
Dengan begitu, lanjut dia, korporasi di Indonesia harus menyiapkan laporan keuangan yang memenuhi standar baik akuntansi, transparansi, dan aspek prudensial untuk menunjukkan tata kelola yang baik (GCG) kepada publik.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana ARA Mas Achmad Daniri mengatakan konsistensi data dengan fakta yang ada menjadi syarat utama perusahaan meraih penghargaan ARA 2018.
Mas Achmad yang juga Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) itu menjelaskan panitia menerima 237 laporan tahunan perusahaan.
Hal itu, lanjut dia, sesuai dengan tema ARA 2018 yakni keakuratan informasi untuk kinerja perusahaan secara berkelanjutan dengan memenangkan dukungan stakeholder.
"Diharapkan laporan tahunan perusahaan punya kualitas keterbukaan informasi yang baik untuk mendapatkan dukungan stakeholder," katanya.
Dia menjelaskan perusahaan yang mengikuti ARA 2018 di antaranya dari latar belakang emiten sebanyak 98 perusahaan, 96 BUMN, 134 perusahaan belum tercatat di bursa, dan 28 perusahaan pendatang baru.
Panitia, kata dia, menggunakan aplikasi dalam jaringan yakni sistem pakar untuk mempercepat pemilahan laporan tahunan.
Proses penjurian, lanjut dia, dilakukan melalui beberapa tahap di antaranya penilaian kuantitatif hingga wawancara.
Malam penganugerahan penghargaan laporan tahunan 2018 diselenggarakan oleh KNKG, Bank Indonesia, BEI, OJK, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga hadir dalam kesempatan itu dan menyerahkan salah satu kategori dalam ARA 2018 yakni Private Keuangan Listed.
Berikut nama-nama korporasi yang meraih penghargaan laporan tahunan (ARA) 2018 dari 11 kategori dan satu juara umum:
Juara Umum: PT Aneka Tambang Tbk
Kategori Dana Pensiun
Peringkat 1: Dana Pensiun Perkebunan
Peringkat 2: Dana Pensiun Bank Mandiri
Peringkat 3: Dana Pensiun Bank Indonesia
Kategori BUMD Non Listed
Peringkat 1: Bank BPD Sumsel dan Babel
Peringkat 2: Bank BPD Papua
Peringkat 3: MRT Jakarta
Kategori BUMD Listed
Peringkat 1: PT Pembangunan Jaya Ancol
Peringkat 2: Bank DKI
Peringkat 3: BPD Sumut
Kategori Private Non Keuangan Non Listed
Peringkat 1: PT Pembangkitan Jawa-Bali
Peringkat 2: PT Indonesia Power
Peringkat 3: PT IPC Terminal Peti Kemas
Kategori Private Non Keuangan Listed
Peringkat 1: PT Aneka Tambang Tbk
Peringkat 2: PT ABM Investama Tbk
Peringkat 3: PT Bukit Asam Tbk
Kategori Private Keuangan Non Listed
Peringkat 1: PT Bank Syariah Mandiri
Peringkat 2: PT Bank Sahabat Sampoerna
Peringkat 3: PT Bank BNI Syariah
Kategori Private Keuangan Listed
Peringkat 1: PT Bank CIMB Niaga
Peringkat 2: PT Bank Maybank
Peringkat 3: PT Bank Permata
Kategori BUMN Non Keuangan Non Listed
Peringkat 1: PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Peringkat 2: PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko (Persero)
Peringkat 3: PT Sucofindo (Persero)
Kategori BUMN Non Keuangan Listed
Peringkat 1: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Peringkat 2: PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Peringkat 3: PT Pupuk Indonesia (Persero) Tbk
Kategori BUMN Keuangan Non Listed
Peringkat 1: PT Taspen (Persero)
Peringkat 2: PT Jasa Raharja (Persero)
Peringkat 3: PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
Kategori BUMN Keuangan Listed
Peringkat 1: Bank Mandiri
Peringkat 2: Bank Negara Indonesia (BNI)
Peringkat 3: Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Baca juga: Erick Thohir akan rombak kepemimpinan seluruh BUMN
Baca juga: Jokowi: Ahok masih proses seleksi di Kementerian BUMN
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019