Direktur Utama TVRI Helmy Yahya terpilih menjadi Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Kedinasan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (Ikanas STAN) periode 2019-2022.
"Reuni akbar dan Kongres VII Ikanas STAN ini menghasilkan ketua dan wakil ketua Ikanas yang baru melalui musyawarah dan voting terbuka," ujar Ketua Umum Reuni Akbar dan Kongres VII Ikanas STAN, Budi Kurniadi, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Helmy Yahya akan menjalankan kepemimpinan bersama wakil ketua Irwanda Wisnu Wardhana. Pasangan tunggal itu terpilih dengan perolehan suara sebanyak 224 dari 269 wakil angkatan jurusan yang hadir.
Dia menambahkan pemilihan itu bertujuan untuk mencari pimpinan Ikanas STAN yang dapat diterima oleh alumni sehingga semakin merekatkan hubungan antar alumni, memudahkan kerja sama dan mobilisasi para alumni STAN.
"Sehingga kiprah alumni semakin berdampak positif dan terasa seluas-luasnya," kata dia.
Reuni Akbar dan Kongres VII Ikanas STAN 2019 tersebut mengusung tema "inklusif, partisipatif, dan kontributif".
Melalui tema itu, Budi berharap alumni STAN dapat memberikan sumbangsih positif lebih banyak dan lebih luas bagi kemajuan Indonesia.
"Andil alumni STAN menjadi penting mengingat peran Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN sebagai perguruan tinggi vokasi kedinasan yang menghasillkan pengelola keuangan negara yang tersebar di berbagai lembaga tinggi negara, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah."
Alumni STAN, kata dia, juga tersebar di Badan Usaha Milik Negara dan swasta. Sejumlah tokoh alumni STAN hadir dalam acara itu yakni Dalam kesempatan ini, turut hadir seperti Sumiyati (Inspektur Jenderal Kemenkeu), Doddy Setiadi (Inspektur Jenderal Kemenkominfo), Blucer Wellington (Direktur Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum BPK), Ito Warsito, Syafri Adnan Baharuddin, dan Dwi Wahyu Daryoto.
Ketua Ikanas STAN 2016-2019, Cris Kuntadi, mengatakan sejumlah capaian telah diraih pihaknya seperti penetapan landasan hukum organisasi, diperolehnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan periode tahun 2017, 2018, dan Interim 2019, penggalangan dana abadi dan sosial, serta meningkatkanya perhatian publik atas keberadaan Ikanas STAN.
"Capaian Ikanas STAN saat ini perlu banyak dielaborasi, terutama yang berdampak signifikan," kata Chris.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Reuni akbar dan Kongres VII Ikanas STAN ini menghasilkan ketua dan wakil ketua Ikanas yang baru melalui musyawarah dan voting terbuka," ujar Ketua Umum Reuni Akbar dan Kongres VII Ikanas STAN, Budi Kurniadi, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Helmy Yahya akan menjalankan kepemimpinan bersama wakil ketua Irwanda Wisnu Wardhana. Pasangan tunggal itu terpilih dengan perolehan suara sebanyak 224 dari 269 wakil angkatan jurusan yang hadir.
Dia menambahkan pemilihan itu bertujuan untuk mencari pimpinan Ikanas STAN yang dapat diterima oleh alumni sehingga semakin merekatkan hubungan antar alumni, memudahkan kerja sama dan mobilisasi para alumni STAN.
"Sehingga kiprah alumni semakin berdampak positif dan terasa seluas-luasnya," kata dia.
Reuni Akbar dan Kongres VII Ikanas STAN 2019 tersebut mengusung tema "inklusif, partisipatif, dan kontributif".
Melalui tema itu, Budi berharap alumni STAN dapat memberikan sumbangsih positif lebih banyak dan lebih luas bagi kemajuan Indonesia.
"Andil alumni STAN menjadi penting mengingat peran Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN sebagai perguruan tinggi vokasi kedinasan yang menghasillkan pengelola keuangan negara yang tersebar di berbagai lembaga tinggi negara, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah."
Alumni STAN, kata dia, juga tersebar di Badan Usaha Milik Negara dan swasta. Sejumlah tokoh alumni STAN hadir dalam acara itu yakni Dalam kesempatan ini, turut hadir seperti Sumiyati (Inspektur Jenderal Kemenkeu), Doddy Setiadi (Inspektur Jenderal Kemenkominfo), Blucer Wellington (Direktur Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum BPK), Ito Warsito, Syafri Adnan Baharuddin, dan Dwi Wahyu Daryoto.
Ketua Ikanas STAN 2016-2019, Cris Kuntadi, mengatakan sejumlah capaian telah diraih pihaknya seperti penetapan landasan hukum organisasi, diperolehnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan periode tahun 2017, 2018, dan Interim 2019, penggalangan dana abadi dan sosial, serta meningkatkanya perhatian publik atas keberadaan Ikanas STAN.
"Capaian Ikanas STAN saat ini perlu banyak dielaborasi, terutama yang berdampak signifikan," kata Chris.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019