Sekretaris Jenderal Forum Zakat Dunia Bambang Sudibyo mengatakan dalam Konferensi Internasional WZF 2019 didorong agar anggota dapat mengoptimalkan peran teknologi sehingga pengelolaan dana zakat efektif.
"Gerakan zakat global membutuhkan platform untuk merumuskan solusi efektif untuk masalah multidimensi di dunia Islam," kata Bambang dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Konferensi Internasional World Zakat Forum (WZF) 2019 yang dilaksanakan 5-7 November di Bandung, Jawa Barat, mengusung tema "Optimizing Global Zakat Role through Digital Technology". Forum tersebut menjadi momentum yang baik untuk mendorong optimalisasi teknologi untuk zakat.
Bambang yang juga Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengatakan penggunaan dana zakat harus memiliki makna strategis untuk menegakkan ukhuwah atau persaudaraan, kolaborasi dan solidaritas di antara negara-negara Muslim dan umat. Teknologi diharapkan dapat lebih meningkatkan peran stretegis itu.
Dia mengatakan komitmen zakat global harus memberi perhatian tidak hanya bagaimana zakat dikumpulkan dan didistribusikan secara global, tetapi juga bagaimana dikelola secara profesional, efektif, efisien dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang bergerak cepat.
"Gerakan zakat global harus memperhatikan peran teknologi digital dalam pengelolaan zakat karena dunia Muslim sangat luas, dari Afrika hingga Asia Tenggara yang mencakup enam benua," katanya.
Sekjen Forum Zakart Dunia mengatakan BAZNAS telah menerapkan platform media digital sebagai sarana yang memudahkan masyarakat untuk berzakat sejak 2016.
Beberapa di antaranya, kata dia, BAZNAS Platform, Commercial Platform, Social Media Platform, Innovative Platform dan Artificial Intelligence Platform.
"Hasilnya, zakat digital di BAZNAS dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan tertinggi dibanding dengan pengumpulan zakat dengan cara konvensional," kata dia.
Hingga Oktober 2019 dana yang telah terkumpul dari pemberi zakat terkumpul Rp35 miliar dari target yang ditetapkan sebanyak Rp38 miliar.
"Dengan demikian, BAZNAS sebagai salah satu lembaga pengelola zakat yang telah diakui di berbagai negara Muslim di dunia ikut mendorong di akhir konferensi ini dapat menghasilkan resolusi yang baik dalam mengoptimalkan peran zakat global melalui teknologi digital," katanya.
Baca juga: GoPay bersama Baznas luncurkan inovasi GoZakat
Baca juga: Forum Zakat Dunia dan UNDP sepakat kembangkan SDGs dunia Islam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Gerakan zakat global membutuhkan platform untuk merumuskan solusi efektif untuk masalah multidimensi di dunia Islam," kata Bambang dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Konferensi Internasional World Zakat Forum (WZF) 2019 yang dilaksanakan 5-7 November di Bandung, Jawa Barat, mengusung tema "Optimizing Global Zakat Role through Digital Technology". Forum tersebut menjadi momentum yang baik untuk mendorong optimalisasi teknologi untuk zakat.
Bambang yang juga Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengatakan penggunaan dana zakat harus memiliki makna strategis untuk menegakkan ukhuwah atau persaudaraan, kolaborasi dan solidaritas di antara negara-negara Muslim dan umat. Teknologi diharapkan dapat lebih meningkatkan peran stretegis itu.
Dia mengatakan komitmen zakat global harus memberi perhatian tidak hanya bagaimana zakat dikumpulkan dan didistribusikan secara global, tetapi juga bagaimana dikelola secara profesional, efektif, efisien dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang bergerak cepat.
"Gerakan zakat global harus memperhatikan peran teknologi digital dalam pengelolaan zakat karena dunia Muslim sangat luas, dari Afrika hingga Asia Tenggara yang mencakup enam benua," katanya.
Sekjen Forum Zakart Dunia mengatakan BAZNAS telah menerapkan platform media digital sebagai sarana yang memudahkan masyarakat untuk berzakat sejak 2016.
Beberapa di antaranya, kata dia, BAZNAS Platform, Commercial Platform, Social Media Platform, Innovative Platform dan Artificial Intelligence Platform.
"Hasilnya, zakat digital di BAZNAS dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan tertinggi dibanding dengan pengumpulan zakat dengan cara konvensional," kata dia.
Hingga Oktober 2019 dana yang telah terkumpul dari pemberi zakat terkumpul Rp35 miliar dari target yang ditetapkan sebanyak Rp38 miliar.
"Dengan demikian, BAZNAS sebagai salah satu lembaga pengelola zakat yang telah diakui di berbagai negara Muslim di dunia ikut mendorong di akhir konferensi ini dapat menghasilkan resolusi yang baik dalam mengoptimalkan peran zakat global melalui teknologi digital," katanya.
Baca juga: GoPay bersama Baznas luncurkan inovasi GoZakat
Baca juga: Forum Zakat Dunia dan UNDP sepakat kembangkan SDGs dunia Islam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019