Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah tidak akan mencampuri kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang rencananya digelar 2 November 2019.
"Sekali lagi untuk urusan yang berkaitan dengan Kongres Luar Biasa PSSI yang akan memilih ketua umumnya, pemerintah tidak bisa ikut campur, apalagi intervensi, tidak bisa," kata Presiden Jokowi dalam acara diskusi mingguan dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat.
PSSI rencananya akan menggelar kongres pada 2 November 2019 untuk pemilihan ketua umum.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa ia punya perhatian khusus terhadap sepak bola Indonesia.
"Ya waktu kita mengenalkan Menpora yang baru kan saya sampaikan, 'Pak sepak bola, sepak bola', kan saya sampaikan saat itu," ungkap Presiden.
Presiden mengungkapkan hal tersebut pada 23 Oktober 2019 saat memperkenalkan politikus Partai Golkar Zainudin Amali sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
"Statuta FIFA tidak memungkinkan (pemerintah ikut campur) untuk itu. Jadi kita lihat, kita hanya berharap agar yang menjadi ketua umum PSSI betul-betul memiliki integritas yang baik dan bisa membawa kemajuan bagi sepak bola di Tanah Air," ungkap Presiden.
Apalagi, menurut Presiden, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021.
"Saya sudah titip ke Menpora, tolong ini betul-betul disiapkan mulai dari sekarang didukung PSSI untuk menyiapkan Piala Dunia U-20 kita mulai dari sekarang," tambah Presiden.
Ia memerintahkan Menpora agar melakukan persiapan panjang jelang Piala Dunia U-20 tersebut.
"Persiapannya betul-betul, persiapan yang panjang. Nanti kita tidak mau penyelenggaraan Piala Dunia U 20-nya sukses, timnya jauh dari keinginan kita, jangan sampai. Paling tidak bisa masuk final alhamdulillah, bisa semifinal juga alhamdulillah," kata Presiden.
Ada 11 orang calon ketua umum PSSI periode 2019-2023 adalah Arif Wicaksono, Aven Hinelo, Bernhard Limbong, Benny Erwin, Fary Djemy Francis, La Nyalla Mattalitti, Mochamad Iriawan, Rahim Soekasah, Sarman El Hakim, Vijaya Fitriyasa dan Yesayas Oktavianus.
Namun 9 dari 11 calon ketua umum PSSI periode 2019-2023 menuding bahwa kongres pemilihan PSSI pada 2 November 2019 berat sebelah karena diduga prosesnya menguntungkan salah satu calon dan kental dengan permainan uang antara salah satu calon ketua umum dengan para pemilik suara (voter).
Kesembilan orang tersebut adalah Fary Djemy Francis, Vijaya Fitriyasa, Yesayas Oktavianus, Rahim Soekasah, Arif Putra Wicaksono, Aven Hinelo, Benny Erwin, Bernhard Limbong dan Sarman El Hakim.
Indikasi kecurangan misalnya debat yang sejatinya digelar pada Kamis (31/10), dibatalkan. Padahal, tim sembilan menilai bahwa debat tersebut sangat penting sebagai jalan para calon ketum untuk meraih perhatian para voter.
Kongres pemilihan 15 personel Exco PSSI 2019-2023 yaitu ketua umum, dua wakil ketua umum dan 12 anggota exco digelar pada 2 November 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Baca juga: PSSI sebut kongres pemilihan Exco 2 November 2019 sah dan legal
Baca juga: Presiden apresiasi Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Sekali lagi untuk urusan yang berkaitan dengan Kongres Luar Biasa PSSI yang akan memilih ketua umumnya, pemerintah tidak bisa ikut campur, apalagi intervensi, tidak bisa," kata Presiden Jokowi dalam acara diskusi mingguan dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat.
PSSI rencananya akan menggelar kongres pada 2 November 2019 untuk pemilihan ketua umum.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa ia punya perhatian khusus terhadap sepak bola Indonesia.
"Ya waktu kita mengenalkan Menpora yang baru kan saya sampaikan, 'Pak sepak bola, sepak bola', kan saya sampaikan saat itu," ungkap Presiden.
Presiden mengungkapkan hal tersebut pada 23 Oktober 2019 saat memperkenalkan politikus Partai Golkar Zainudin Amali sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
"Statuta FIFA tidak memungkinkan (pemerintah ikut campur) untuk itu. Jadi kita lihat, kita hanya berharap agar yang menjadi ketua umum PSSI betul-betul memiliki integritas yang baik dan bisa membawa kemajuan bagi sepak bola di Tanah Air," ungkap Presiden.
Apalagi, menurut Presiden, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021.
"Saya sudah titip ke Menpora, tolong ini betul-betul disiapkan mulai dari sekarang didukung PSSI untuk menyiapkan Piala Dunia U-20 kita mulai dari sekarang," tambah Presiden.
Ia memerintahkan Menpora agar melakukan persiapan panjang jelang Piala Dunia U-20 tersebut.
"Persiapannya betul-betul, persiapan yang panjang. Nanti kita tidak mau penyelenggaraan Piala Dunia U 20-nya sukses, timnya jauh dari keinginan kita, jangan sampai. Paling tidak bisa masuk final alhamdulillah, bisa semifinal juga alhamdulillah," kata Presiden.
Ada 11 orang calon ketua umum PSSI periode 2019-2023 adalah Arif Wicaksono, Aven Hinelo, Bernhard Limbong, Benny Erwin, Fary Djemy Francis, La Nyalla Mattalitti, Mochamad Iriawan, Rahim Soekasah, Sarman El Hakim, Vijaya Fitriyasa dan Yesayas Oktavianus.
Namun 9 dari 11 calon ketua umum PSSI periode 2019-2023 menuding bahwa kongres pemilihan PSSI pada 2 November 2019 berat sebelah karena diduga prosesnya menguntungkan salah satu calon dan kental dengan permainan uang antara salah satu calon ketua umum dengan para pemilik suara (voter).
Kesembilan orang tersebut adalah Fary Djemy Francis, Vijaya Fitriyasa, Yesayas Oktavianus, Rahim Soekasah, Arif Putra Wicaksono, Aven Hinelo, Benny Erwin, Bernhard Limbong dan Sarman El Hakim.
Indikasi kecurangan misalnya debat yang sejatinya digelar pada Kamis (31/10), dibatalkan. Padahal, tim sembilan menilai bahwa debat tersebut sangat penting sebagai jalan para calon ketum untuk meraih perhatian para voter.
Kongres pemilihan 15 personel Exco PSSI 2019-2023 yaitu ketua umum, dua wakil ketua umum dan 12 anggota exco digelar pada 2 November 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Baca juga: PSSI sebut kongres pemilihan Exco 2 November 2019 sah dan legal
Baca juga: Presiden apresiasi Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019