Sebanyak empat pelajar korban tewas kecelakaan antara bus yang ditumpangi rombongan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dengan truk di jalan Tol Cipali, Kamis (24/10) dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat.
Empat korban tewas tersebut adalah Karin Avrilia (13) warga Desa Gondang, Nabila Talita Zakiya (13), warga Desa Subah, Muhamad Abdi Romadona (13), warga Desa Jatisari Kecamatan Subah, dan Kepala Sekolah SMPN 1 Subah Mugi Lestari (50).
Suasana haru dan isak tangis dari keluarga korban, terlihat saat proses pemakaman korban di tempat pemakaman umum.
Korban selamat Aris Dwi Peni mengatakan kecelakaan itu terjadi begitu mendadak dan para siswa pada kondisi sebagian tertidur.
"Saat itu, bus tabrakan dan terguling, saya pada posisi berdiri dan berusaha menarik tiga korban yang terjepit tetapi tidak dapat ditarik. Saya berusaha mendorong pintu bus agar bisa keluar dan minta bantuan warga," katanya.
Saat itu, kata dia, kondisi bus terbalik dan gelap gulita sehingga para siswa berusaha keluar dari bus dengan memukul kaca maupun lewat pintu.
"Setelah penumpang keluar dari bus, kami menunggu pertolongan medis namun cukup lama. Setelah itu, petugas kepolisian datang mengamankan sopir bus dan mengevakuasi para korban," katanya.
Ia mengatakan berdasar keterangan kecelakaan itu terjadi berawal dari bus yang ditumpangi rombongan siswa dan guru melaju dengan kecepatan tinggi mendadak mengalami pecah ban.
"Kata siswa yang duduk di kursi depan, setelah mengalami pecah ban, bus melaju oleng dan sopir bus berusaha menghindari truk yang melaju di depannya tetapi tidak sempat dihindari sehingga tabrakan pun terjadi," katanya."
Wakil Bupati Batang saat bertakziah ke rumah keluarga duka mengatakan dirinya maupun pemkab menyampaikan bea sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya para korban pada kecelakaan tersebut.
"Saya mendapat kabar duka, adik Karin yang ikut dalam rombongan bus yang mengalami kecelakaan meninggal dunia. Oleh karena, saya dan pemkab menyampaikan bela sungkawa pada keluarga para korban," katanya.
Baca juga: Ini kronologi kecelakaan bus pelajar asal Batang di Cipali
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Empat korban tewas tersebut adalah Karin Avrilia (13) warga Desa Gondang, Nabila Talita Zakiya (13), warga Desa Subah, Muhamad Abdi Romadona (13), warga Desa Jatisari Kecamatan Subah, dan Kepala Sekolah SMPN 1 Subah Mugi Lestari (50).
Suasana haru dan isak tangis dari keluarga korban, terlihat saat proses pemakaman korban di tempat pemakaman umum.
Korban selamat Aris Dwi Peni mengatakan kecelakaan itu terjadi begitu mendadak dan para siswa pada kondisi sebagian tertidur.
"Saat itu, bus tabrakan dan terguling, saya pada posisi berdiri dan berusaha menarik tiga korban yang terjepit tetapi tidak dapat ditarik. Saya berusaha mendorong pintu bus agar bisa keluar dan minta bantuan warga," katanya.
Saat itu, kata dia, kondisi bus terbalik dan gelap gulita sehingga para siswa berusaha keluar dari bus dengan memukul kaca maupun lewat pintu.
"Setelah penumpang keluar dari bus, kami menunggu pertolongan medis namun cukup lama. Setelah itu, petugas kepolisian datang mengamankan sopir bus dan mengevakuasi para korban," katanya.
Ia mengatakan berdasar keterangan kecelakaan itu terjadi berawal dari bus yang ditumpangi rombongan siswa dan guru melaju dengan kecepatan tinggi mendadak mengalami pecah ban.
"Kata siswa yang duduk di kursi depan, setelah mengalami pecah ban, bus melaju oleng dan sopir bus berusaha menghindari truk yang melaju di depannya tetapi tidak sempat dihindari sehingga tabrakan pun terjadi," katanya."
Wakil Bupati Batang saat bertakziah ke rumah keluarga duka mengatakan dirinya maupun pemkab menyampaikan bea sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya para korban pada kecelakaan tersebut.
"Saya mendapat kabar duka, adik Karin yang ikut dalam rombongan bus yang mengalami kecelakaan meninggal dunia. Oleh karena, saya dan pemkab menyampaikan bela sungkawa pada keluarga para korban," katanya.
Baca juga: Ini kronologi kecelakaan bus pelajar asal Batang di Cipali
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019