Pencinta Alam Mahasiswa Olah Raga (PAMOR) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) harus menunda kegiatan ekspedisi pendakian cepat 18 puncak berketinggian di atas 3.000 meter dia ats permukaan laut (Mdpl) di Jawa, Bali dan Lombok dalam 12 hari akibat adanya kebakaran hebat di kawasan-kawasan gunung.
"Ekspedisi ini terpaksa harus kami hentikan akibat kondisi alam yang tidak kami harapkan. Kebakaran hutan terjadi di penjuru negeri, tidak terkecuali di gunung-gunung yang akan kami lewati. Kondisi tersebut, karena faktor cuaca ekstrem pada akhir-akhir ini," ujar Ketua Ekspedisi Fauzan di Bandung, Rabu ( 23/10/2019) malam.
Ekspedisi yang telah berjalan selama 4 hari itu telah melewati 7 puncak gunung di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Gunung-gunung tersebut diantaranya adalah Gunung Gede (2958 Mdpl), Pangrango (3019 Mdpl), Cikuray (2821 Mdpl) , Ciremai (3078 Mdpl), Sindoro (3136 Mdpl), Sumbing (3371 Mdpl), dan Lawu (3265 Mdpl).
Saat beranjak menuju Jawa Timur, Tim ekspedisi mendapatkan kabar dari tim pendahulu bahwa gunung-gunung yang akan dilalui baru saja terjadi kebakaran. Akibatnya hampir seluruh jalur pendakian gunung terpaksa ditutup.
Tak hanya itu pendakian di Bali dan jalur pendakian terakhir di Gunung Rinjani, Lombok, juga terkena dampak kebakaran. Akhirnya tim ekspedisi memutuskan untuk kembali ke Basecamp di Bandung.
"Akibat hampir seluruh jalur pendakian gunung wilayah jawa Timur hingga Lombok terpaksa ditutup, akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke basecamp di Bandung untuk merumuskan keberlanjutan ekspedisi," ujar Fauzan.
Di tanya perihal kelanjutkan ekspedisi yang tertunda dan langkah apa yang akan dilakukan oleh tim ekspedisi ke depannya, Fauzan menegaskan bahwa ekspedisi 18 puncak Jawa, Bali dan Lombok akan tetap dilanjutkan pada bulan November atau Desember tahun ini sampai informasi lapangan terbaru didapatkan.
"Penundaan ini bukanlah suatu kegagalan bagi kami, persiapan fisik yang panjang dan juga data informasi valid yang kami dapatkan tentu saja itu menjadi pegangan kami dalam menyelesaikan ekspedisi. Akan tetapi karena cuaca ekstrem akhir-akhir ini mengakibatkan bencana yang tidak kami harapkan," kata Fauzan.
"Rencananya ekspedisi ini akan kami lanjutkan pada pertengahan November atau Desember sampai tim ekspedisi mendapatkan informasi pembukaan jalur pendakian di gunung-gunung yang akan didaki. Kami memohon doa kepada seluruh elemen masyarakat agar kami mampu menyelesaikan ekspedisi ini dengan lancar dan selamat tentunya," kata Fauzan.
Baca juga: Pamor UPI ingin pecahkan rekor pendakian 18 gunung dalam 12 hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Ekspedisi ini terpaksa harus kami hentikan akibat kondisi alam yang tidak kami harapkan. Kebakaran hutan terjadi di penjuru negeri, tidak terkecuali di gunung-gunung yang akan kami lewati. Kondisi tersebut, karena faktor cuaca ekstrem pada akhir-akhir ini," ujar Ketua Ekspedisi Fauzan di Bandung, Rabu ( 23/10/2019) malam.
Ekspedisi yang telah berjalan selama 4 hari itu telah melewati 7 puncak gunung di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Gunung-gunung tersebut diantaranya adalah Gunung Gede (2958 Mdpl), Pangrango (3019 Mdpl), Cikuray (2821 Mdpl) , Ciremai (3078 Mdpl), Sindoro (3136 Mdpl), Sumbing (3371 Mdpl), dan Lawu (3265 Mdpl).
Saat beranjak menuju Jawa Timur, Tim ekspedisi mendapatkan kabar dari tim pendahulu bahwa gunung-gunung yang akan dilalui baru saja terjadi kebakaran. Akibatnya hampir seluruh jalur pendakian gunung terpaksa ditutup.
Tak hanya itu pendakian di Bali dan jalur pendakian terakhir di Gunung Rinjani, Lombok, juga terkena dampak kebakaran. Akhirnya tim ekspedisi memutuskan untuk kembali ke Basecamp di Bandung.
"Akibat hampir seluruh jalur pendakian gunung wilayah jawa Timur hingga Lombok terpaksa ditutup, akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke basecamp di Bandung untuk merumuskan keberlanjutan ekspedisi," ujar Fauzan.
Di tanya perihal kelanjutkan ekspedisi yang tertunda dan langkah apa yang akan dilakukan oleh tim ekspedisi ke depannya, Fauzan menegaskan bahwa ekspedisi 18 puncak Jawa, Bali dan Lombok akan tetap dilanjutkan pada bulan November atau Desember tahun ini sampai informasi lapangan terbaru didapatkan.
"Penundaan ini bukanlah suatu kegagalan bagi kami, persiapan fisik yang panjang dan juga data informasi valid yang kami dapatkan tentu saja itu menjadi pegangan kami dalam menyelesaikan ekspedisi. Akan tetapi karena cuaca ekstrem akhir-akhir ini mengakibatkan bencana yang tidak kami harapkan," kata Fauzan.
"Rencananya ekspedisi ini akan kami lanjutkan pada pertengahan November atau Desember sampai tim ekspedisi mendapatkan informasi pembukaan jalur pendakian di gunung-gunung yang akan didaki. Kami memohon doa kepada seluruh elemen masyarakat agar kami mampu menyelesaikan ekspedisi ini dengan lancar dan selamat tentunya," kata Fauzan.
Baca juga: Pamor UPI ingin pecahkan rekor pendakian 18 gunung dalam 12 hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019