IPB University bekerja sama dengan Dewan Pengurus Pusat Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (DPP HA IPB) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk "Perubahan Paradigma Usaha Berbasis Transformasi Digital Dari Sisi Praktisi dan Penggerak Ekonomi Kreatif" di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Selasa.
Kegiatan seminar nasional tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari bulan Dies Natalies IPB ke-56. Pada seminar tersebut, tampil sebagai pembicara utama adalah Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri, MS yang juga guru besar IPB.
Seminar nasional tersebut dibagi dalam dua sesi. Pada sesi pertama, dengan tema, "Perubahan Paradigma Usaha Berbasis Transformasi Digital Dari Sisi Praktisi dan Penggerak Ekonomi Kreatif". Pembicara pada sesi pertama, Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia, Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia Andre Rahadian, Komisaris PT Igrow Resources Indonesia Muhaimin Iqbal.
Pada sesi kedua, menampilkan tema "Kesiapan Ekosistem dan Regulasi Dunia Usaha dalam Mendukung Transformasi Digital". Pembicara pada sesi kedua adalah, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Luar Negeri, Badan Ekonomi Kreatif/BekrafI Candra Negara, dan Execuive Vice President Technology Partnership BRI) dan Erwin Aksa (Wakil Ketua Umum Kadin Indonesi I Nyoman Sugiriyasa.
Ketua Umum DPP HA IPB, Fathan Kamil, menjelaskan bahwa tema perubahan paradigma usaha berbasis transformasi digital tersebut dipilih karena fakta menunjukkan adanya perubahan yang terus bergulir.
Pada saat bersamaan, kata dia, perlu pengembangan kewirausahaan dari kelompok muda menuju agro-maritim 4.0 Indonesia. “Perubahan paradigma itu berdampak pada dunia ekonomi dan wirausaha, termasuk dalam konteks pertanian dan pangan secara umum,” kata Fathan.
Menurut dia, DPP HA IPB menilai perlu mendiseminasi potensi dan tantangan pengembangan kewirausahaan menghadapi era revolusi industri 4.0 dan digital ekonomi, sehingga perlu sosialisasi arah kebijakan nasional dalam pengembangan ekonomi kreatif dan ekonomi digital Indonesia.
“Diharapkan melalui sharing pendapat dari berbagai nara sumber, kita dapat berbenah diri menyesuaikan dan memanfaatkan kemajuan teknologi agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu. Hal itu akan memperburuk situasi perekonomian, termasuk dalam pertanian, keuangan, serta bidang-bidang lainya,” tambah Sekjen DPP HA IPB Walneg S Jas.
Baca juga: Dosen tersangka terancam diberhentikan sementara, kata Menristekdikti
Baca juga: Kelulusan Kahiyang dan Bobby kabar gembira bagi Presiden, kata Rektor IPB
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kegiatan seminar nasional tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari bulan Dies Natalies IPB ke-56. Pada seminar tersebut, tampil sebagai pembicara utama adalah Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri, MS yang juga guru besar IPB.
Seminar nasional tersebut dibagi dalam dua sesi. Pada sesi pertama, dengan tema, "Perubahan Paradigma Usaha Berbasis Transformasi Digital Dari Sisi Praktisi dan Penggerak Ekonomi Kreatif". Pembicara pada sesi pertama, Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia, Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia Andre Rahadian, Komisaris PT Igrow Resources Indonesia Muhaimin Iqbal.
Pada sesi kedua, menampilkan tema "Kesiapan Ekosistem dan Regulasi Dunia Usaha dalam Mendukung Transformasi Digital". Pembicara pada sesi kedua adalah, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Luar Negeri, Badan Ekonomi Kreatif/BekrafI Candra Negara, dan Execuive Vice President Technology Partnership BRI) dan Erwin Aksa (Wakil Ketua Umum Kadin Indonesi I Nyoman Sugiriyasa.
Ketua Umum DPP HA IPB, Fathan Kamil, menjelaskan bahwa tema perubahan paradigma usaha berbasis transformasi digital tersebut dipilih karena fakta menunjukkan adanya perubahan yang terus bergulir.
Pada saat bersamaan, kata dia, perlu pengembangan kewirausahaan dari kelompok muda menuju agro-maritim 4.0 Indonesia. “Perubahan paradigma itu berdampak pada dunia ekonomi dan wirausaha, termasuk dalam konteks pertanian dan pangan secara umum,” kata Fathan.
Menurut dia, DPP HA IPB menilai perlu mendiseminasi potensi dan tantangan pengembangan kewirausahaan menghadapi era revolusi industri 4.0 dan digital ekonomi, sehingga perlu sosialisasi arah kebijakan nasional dalam pengembangan ekonomi kreatif dan ekonomi digital Indonesia.
“Diharapkan melalui sharing pendapat dari berbagai nara sumber, kita dapat berbenah diri menyesuaikan dan memanfaatkan kemajuan teknologi agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu. Hal itu akan memperburuk situasi perekonomian, termasuk dalam pertanian, keuangan, serta bidang-bidang lainya,” tambah Sekjen DPP HA IPB Walneg S Jas.
Baca juga: Dosen tersangka terancam diberhentikan sementara, kata Menristekdikti
Baca juga: Kelulusan Kahiyang dan Bobby kabar gembira bagi Presiden, kata Rektor IPB
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019