Adanya aksi demonstrasi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Indonesia Tuntut Tuntaskan Reformasi di depan gedung Parlemen Senayan tidak membuat takut warga di sekitar jalan Gatot Subroto Jakarta, Senin.
Di antaranya Nuri Bratasena, salah satu warga yang melakukan swafoto di barisan polisi antihuru-hara yang bersiaga menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
"Aman insya Allah. Kita yakin mahasiswa tidak ingin membuat rusuh," ujar Nuri ketika ditemui Antara usai berswafoto, Senin.
Di tempat lain, salah seorang warga, Widyastuti yakin mahasiswa hanya ingin menyampaikan aspirasinya demi mendukung keinginan masyarakat Indonesia.
"Kami yakin mahasiswa hanya ingin menyampaikan aspirasi kami sebagai masyarakat Indonesia. Apalagi di sini ada Bapak Kapolda dan Kapolres yang menjaga," ujar dia.
Tak hanya warga biasa, para pedagang juga cukup antusias melihat aksi menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Salah satunya pedagang bakpao bernama Bayu. Ia mengatakan dirinya tidak terganggu dengan aksi mahasiswa saat ini. Dan merasa aman untuk berjualan di depan gedung Parlemen.
"Aman mas, insya Allah," ujar Bayu kepada Antara.
Kepala Kepolisian Metro Jakarta Pusat, Komandan Besar Polisi (Kombes Pol) Harry Kurniawan diketahui bersiaga di depan massa aksi sembari memperingati mahasiswa agar tidak terprovokasi penyusup yang ingin berbuat rusuh
"Adik-adik, hati-hati jangan terprovokasi. Dalam kelompok ini tidak sedikit yang ingin memprovokasi. Lihat Presmanya, lihat BEM-nya," kata Harry di atas mobil komando polisi di depan gedung Parlemen Senayan Jakarta, Senin.
Ia meyakini bahwa pergerakan mahasiswa tulus. Namun, di setiap kelompok yang besar, ia khawatir ada pihak-pihak yang menyusup dalam pergerakan semacam ini.
Oleh karena itu, ia mengimbau mahasiswa untuk melihat sekelilingnya dan berkumpul membuat blokade agar terlihat siapa mahasiswa yang asli dan siapa yang menyusup.
Baca juga: Aliansi Mahasiswa Indonesia menuntut agenda refomasi dituntaskan
Baca juga: Kapolda: Situasi di DPRD Jabar pascaunjuk rasa mahasiswa sudah kondusif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Di antaranya Nuri Bratasena, salah satu warga yang melakukan swafoto di barisan polisi antihuru-hara yang bersiaga menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
"Aman insya Allah. Kita yakin mahasiswa tidak ingin membuat rusuh," ujar Nuri ketika ditemui Antara usai berswafoto, Senin.
Di tempat lain, salah seorang warga, Widyastuti yakin mahasiswa hanya ingin menyampaikan aspirasinya demi mendukung keinginan masyarakat Indonesia.
"Kami yakin mahasiswa hanya ingin menyampaikan aspirasi kami sebagai masyarakat Indonesia. Apalagi di sini ada Bapak Kapolda dan Kapolres yang menjaga," ujar dia.
Tak hanya warga biasa, para pedagang juga cukup antusias melihat aksi menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Salah satunya pedagang bakpao bernama Bayu. Ia mengatakan dirinya tidak terganggu dengan aksi mahasiswa saat ini. Dan merasa aman untuk berjualan di depan gedung Parlemen.
"Aman mas, insya Allah," ujar Bayu kepada Antara.
Kepala Kepolisian Metro Jakarta Pusat, Komandan Besar Polisi (Kombes Pol) Harry Kurniawan diketahui bersiaga di depan massa aksi sembari memperingati mahasiswa agar tidak terprovokasi penyusup yang ingin berbuat rusuh
"Adik-adik, hati-hati jangan terprovokasi. Dalam kelompok ini tidak sedikit yang ingin memprovokasi. Lihat Presmanya, lihat BEM-nya," kata Harry di atas mobil komando polisi di depan gedung Parlemen Senayan Jakarta, Senin.
Ia meyakini bahwa pergerakan mahasiswa tulus. Namun, di setiap kelompok yang besar, ia khawatir ada pihak-pihak yang menyusup dalam pergerakan semacam ini.
Oleh karena itu, ia mengimbau mahasiswa untuk melihat sekelilingnya dan berkumpul membuat blokade agar terlihat siapa mahasiswa yang asli dan siapa yang menyusup.
Baca juga: Aliansi Mahasiswa Indonesia menuntut agenda refomasi dituntaskan
Baca juga: Kapolda: Situasi di DPRD Jabar pascaunjuk rasa mahasiswa sudah kondusif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019