Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) akan meluncurkan wisata teknologi nuklir pada 30 Oktober 2019 untuk memperkenalkan teknologi nuklir kepada masyarakat dan menegaskan lagi bahwa Bandung, Jawa Barat, sudah memulai era teknologi nuklir sejak 1965.
"Kapan wisata teknologi nuklir ini akan dimulai. Itu akan kita launching pada 30 Oktober mendatang dalam rangka open house hasil litbang kami dari tahun 2015-2019. Akan kita undang masyarakat untuk hadir. Harapan kami Wali Kota Bandung bisa meresmikan wisata teknologi ini," kata Kepala Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT), Batan, Jupiter Sitorus Pane, di Bandung, Rabu.
Baca juga: Batan lakukan konversi bahan bakar Reaktor Triga 2000
Jupiter mengatakan, wisata teknologi nuklir ini nantinya akan membawa pengunjung ke sejumlah tempat di Batan seperti ke Reaktor, Lab Produksi Isotop, Lab Senyawa Bertanda, Teknik Analisis Nuklir, NAA, Lab Hewan, Lab Konversi Reaktor Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) di Jalan Taman Sari Nomor 7, Kota Bandung.
"Kami menargetkan masyarakat terdidik seperti mahasiswa dan tokoh masyarakat. Karena ini fasilitas nuklir, ini objek vital maka yang bisa mengunjungi fasilitas nuklir itu harus berusia 18 tahun ke atas, kalau di bawah 18 tahun hanya boleh masuk ruang pameran saja," kata dia.
Baca juga: Batan teliti sebab kekerdilan dengan uji mikro nutrisi
Dia mengatakan wisata teknologi nuklir Batan ini tidak dipungut biaya atau gratis.
"Kami sangat memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan. Keamanan di sini ketat dan itu adalah standar yang kami minta dipahami masyarakat demi kebaikan kita semua. Jadi nanti juga akan ada pendamping. Tapi meskipun prosedurnya tidak akan menyeramkan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, pengelolaan nuklir menjadi energi alternatif merupakan sebuah hal yang menarik untuk disampaikan ke warga.
Kenny Dewi Kaniasari mengatakan pihaknya meminta agar Batan mengemas wisata teknologi nuklir dengan format semenarik dan seatraktif mungkin, mengingat banyak masyarakat belum paham, serta pandangan masyarakat yang masih menganggap energi nuklir berbahaya dan mengerikan.
Selain itu, lanjut Kenny, pihaknya juga akan mengajak industri pariwisata di Kota Bandung untuk mendukung wisata teknologi nuklir di Batan dengan membuat program khusus.
"Kita akan membuat jalur wisatanya dengan berbagai titik, di sini kan ada Cagar Budaya ITB, juga Kebun Binatang. Kita akan mengajak industri pariwisatanya untuk mendukung wisata teknologi ini dengan membuat promo atau paket wisata khusus," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Kapan wisata teknologi nuklir ini akan dimulai. Itu akan kita launching pada 30 Oktober mendatang dalam rangka open house hasil litbang kami dari tahun 2015-2019. Akan kita undang masyarakat untuk hadir. Harapan kami Wali Kota Bandung bisa meresmikan wisata teknologi ini," kata Kepala Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT), Batan, Jupiter Sitorus Pane, di Bandung, Rabu.
Baca juga: Batan lakukan konversi bahan bakar Reaktor Triga 2000
Jupiter mengatakan, wisata teknologi nuklir ini nantinya akan membawa pengunjung ke sejumlah tempat di Batan seperti ke Reaktor, Lab Produksi Isotop, Lab Senyawa Bertanda, Teknik Analisis Nuklir, NAA, Lab Hewan, Lab Konversi Reaktor Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) di Jalan Taman Sari Nomor 7, Kota Bandung.
"Kami menargetkan masyarakat terdidik seperti mahasiswa dan tokoh masyarakat. Karena ini fasilitas nuklir, ini objek vital maka yang bisa mengunjungi fasilitas nuklir itu harus berusia 18 tahun ke atas, kalau di bawah 18 tahun hanya boleh masuk ruang pameran saja," kata dia.
Baca juga: Batan teliti sebab kekerdilan dengan uji mikro nutrisi
Dia mengatakan wisata teknologi nuklir Batan ini tidak dipungut biaya atau gratis.
"Kami sangat memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan. Keamanan di sini ketat dan itu adalah standar yang kami minta dipahami masyarakat demi kebaikan kita semua. Jadi nanti juga akan ada pendamping. Tapi meskipun prosedurnya tidak akan menyeramkan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, pengelolaan nuklir menjadi energi alternatif merupakan sebuah hal yang menarik untuk disampaikan ke warga.
Kenny Dewi Kaniasari mengatakan pihaknya meminta agar Batan mengemas wisata teknologi nuklir dengan format semenarik dan seatraktif mungkin, mengingat banyak masyarakat belum paham, serta pandangan masyarakat yang masih menganggap energi nuklir berbahaya dan mengerikan.
Selain itu, lanjut Kenny, pihaknya juga akan mengajak industri pariwisata di Kota Bandung untuk mendukung wisata teknologi nuklir di Batan dengan membuat program khusus.
"Kita akan membuat jalur wisatanya dengan berbagai titik, di sini kan ada Cagar Budaya ITB, juga Kebun Binatang. Kita akan mengajak industri pariwisatanya untuk mendukung wisata teknologi ini dengan membuat promo atau paket wisata khusus," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019