Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin menegaskan bahwa penghentian audisi umum beasiswa bulu tangkis pada 2020 bersifat final.
"Kalo sekarang ini, hari ini, saya jawab iya, final, tahun 2019 ini akan menjadi audisi terakhir. Namun jika cuacanya berubah, bisa juga berubah tergantung situasinya ada ruang atau tidak," katanya di Purwokerto, Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan usai meninjau rangkaian kedua audisi umum tahun ini, yang diselenggarakan di GOR Satria, Purwokerto.
Dia juga mengakui bahwa keputusan tersebut diambil menyusul adanya permintaan dari kementerian/lembaga yang dimotori Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar Djarum Foundation menghentikan penggunaan anak sebagai media promosi citra merek dagang rokok Djarum melalui audisi beasiswa bulutangkis.
"Keputusan untuk menghentikan audisi baru kita putuskan sejak rapat hari Rabu (4/9) lalu, tapi ini bukan keputusan emosional, ini sangat rasional," katanya menambahkan.
Dia mengatakan, pihaknya menyayangkan jika program audisi umum dianggap mengeksploitasi anak.
"Semangat kami adalah semangat untuk menjaring calon bintang bulu tangkis masa depan, lewat audisi umum beasiswa bulutangkis, semangat yang ada dalam setiap audisi adalah sportifitas, jangan dibawa-bawa ke ranah yang tidak ada kaitannya dengan sportifitas," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan program lain untuk tahun depan.
"Ada program lain tapi masih kami rahasiakan," katanya.
Kendati demikian, dia mengakui bahwa program tersebut masih memiliki keterkaitan dengan program olahraga.
Sebelumnya, PB Djarum mengumumkan akan menghentikan audisi umum bulutangkis pada 2020 sehingga 2019 akan menjadi tahun terakhir.
Audisi Umum adalah audisi yang digelar PB Djarum tiap tahun sejak 2006 dan digelar di sejumlah kota di Indonesia. Peserta terpilih dari daerah termasuk Purwokerto akan maju ke final audisi yang digelar di markas PB Djarum di Kudus akhir tahun nanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019