Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, kehadiran pasukan TNI-Polri di Jayapura, Papua dalam jumlah besar adalah sebagai tanda hadirnya negara yang siap mengamankan warga dari setiap gangguan keamanan.
Memang benar saat ini sekitar 6.000 personel TNI-Polri ditugaskan ke Papua dan keberadaan prajurit itu bukan untuk menakuti warga tetapi memberikan rasa aman kepada masyarakat, kata Jenderal Pol Tito Karnavian di Jayapura, Rabu..
“TNI-Polri siap memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat,” katanya menegaskan.
Jenderal Pol Tito Karnavian yang pernah menjabat sebagai Kapolda Papua itu mengakui dalam menangani Jayapura, berbeda dengan di Manokwari dan Sorong karena secara geografis dalam mengamankan Jayapura membutuhkan jumlah personil yang lebih banyak.
Pasukan TNI-Polri yang diturunkan di Jayapura memang lebih banyak dibanding Manokwari yang hanya 2.000 an personil disebabkan posisi wilayahnya yang berbentuk bundar sehingga lebih mudah untuk menyetting anggota.
Sedangkan wilayah Jayapura terbentang panjang hingga ke Sentani yang mencapai 45 KM, kata Tito seraya menambahkan, akibatnya pasukan yang dibutuhkan lebih banyak.
Aksi demo anarkis yang terjadi di Jayapura yang merupakan pusat kegiatan, menjadi pusat kegiatan juga menjadi pertimbangan banyaknya personil yang digelar, bahkan untuk mempermudah operasional anggota, akan didatangkan kendaraan penunjang seperti sepeda motor dan lainnya.
“Secara keseluruhan kondisi keamanan di Jayapura sudah kembali kondusif dan aktifitas masyarakat nampak kembali normal, ” tegas Jenderal Pol Tito.
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri saksikan penerjunan prajurit Kostrad di Sentani
Baca juga: Wiranto: Dialog Papua terbuka, namun tidak untuk referendum
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Memang benar saat ini sekitar 6.000 personel TNI-Polri ditugaskan ke Papua dan keberadaan prajurit itu bukan untuk menakuti warga tetapi memberikan rasa aman kepada masyarakat, kata Jenderal Pol Tito Karnavian di Jayapura, Rabu..
“TNI-Polri siap memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat,” katanya menegaskan.
Jenderal Pol Tito Karnavian yang pernah menjabat sebagai Kapolda Papua itu mengakui dalam menangani Jayapura, berbeda dengan di Manokwari dan Sorong karena secara geografis dalam mengamankan Jayapura membutuhkan jumlah personil yang lebih banyak.
Pasukan TNI-Polri yang diturunkan di Jayapura memang lebih banyak dibanding Manokwari yang hanya 2.000 an personil disebabkan posisi wilayahnya yang berbentuk bundar sehingga lebih mudah untuk menyetting anggota.
Sedangkan wilayah Jayapura terbentang panjang hingga ke Sentani yang mencapai 45 KM, kata Tito seraya menambahkan, akibatnya pasukan yang dibutuhkan lebih banyak.
Aksi demo anarkis yang terjadi di Jayapura yang merupakan pusat kegiatan, menjadi pusat kegiatan juga menjadi pertimbangan banyaknya personil yang digelar, bahkan untuk mempermudah operasional anggota, akan didatangkan kendaraan penunjang seperti sepeda motor dan lainnya.
“Secara keseluruhan kondisi keamanan di Jayapura sudah kembali kondusif dan aktifitas masyarakat nampak kembali normal, ” tegas Jenderal Pol Tito.
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri saksikan penerjunan prajurit Kostrad di Sentani
Baca juga: Wiranto: Dialog Papua terbuka, namun tidak untuk referendum
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019