Anak angkat Cristiano Ronaldo, Martunis, pernah diminta oleh pemain andalan Juventus itu untuk berlatih di Manchester United pada 2005 saat masih berkostum setan merah.
"Saya pernah diminta untuk berlatih di Manchester United oleh Ronaldo," ujar Martunis saat menggelar jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Ia bercerita saat itu dirinya terpaksa menolak dengan alasan ayahnya tidak mengizinkan untuk pergi ke Inggris. Awal mula kedekatan Martunis dengan Ronaldo terjadi pada 2004.
Martunis dianggap sebagai anak ajaib karena berhasil selamat dari bencana Tsunami Aceh. Saat itu ia mengenakan kostum Portugal dan membuat publik dunia khususnya di negara Ronaldo bereaksi.
Pascatsunami, Cristiano Ronaldo mengunjungi Aceh dan bertemu Martunis. Bocah yang kehilangan ibu, kakak, dan adiknya dalam tsunami tersebut juga diundang ke Portugal.
"Sama orang tua saya tidak diperbolehkan, akhirnya saya tidak ke sana (Manchester United)," kata dia.
Saat ini Martunis telah berusia 22 tahun. Mimpinya sebagai pemain bola profesional pun harus terkubur akibat badai cedera. Pada 2016 lalu ia sempat menjalani latihan bersama klub awal Ronaldo, Sporting Lisbon.
Sporting mengundangnya untuk ikut menjalani latihan karena adanya kedekatan emosional dengan Ronaldo. Namun, ia gagal bersaing apalagi dengan umurnya yang bisa dikatakan telat untuk bisa berkembang pesat.
"Di Sporting bukan ajakan Ronaldo, tapi diundang langsung oleh Sporting," kata dia.
Kembali ke Indonesia, ia mencoba peruntungan dengan mencoba ikut menjalani seleksi di PS TNI dan Persiraja Banda Aceh. Tetapi ia gagal bergabung dengan alasan riwayat cedera.
"Saya kemudian ikut laga Tarkam (antar kampung) justru malah mengalami cedera serius," kata dia.
Ia pun mendapat kesempatan kembali bertemu dengan Ronaldo saat pengambilan film untuk Brand Ambassador Shopee. Martunis mengaku Ronaldo selalu menyemangatinya untuk tidak mudah menyerah.
"Ronaldo kasih support, tetap semangat, dan selalu bekerja keras," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Saya pernah diminta untuk berlatih di Manchester United oleh Ronaldo," ujar Martunis saat menggelar jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Ia bercerita saat itu dirinya terpaksa menolak dengan alasan ayahnya tidak mengizinkan untuk pergi ke Inggris. Awal mula kedekatan Martunis dengan Ronaldo terjadi pada 2004.
Martunis dianggap sebagai anak ajaib karena berhasil selamat dari bencana Tsunami Aceh. Saat itu ia mengenakan kostum Portugal dan membuat publik dunia khususnya di negara Ronaldo bereaksi.
Pascatsunami, Cristiano Ronaldo mengunjungi Aceh dan bertemu Martunis. Bocah yang kehilangan ibu, kakak, dan adiknya dalam tsunami tersebut juga diundang ke Portugal.
"Sama orang tua saya tidak diperbolehkan, akhirnya saya tidak ke sana (Manchester United)," kata dia.
Saat ini Martunis telah berusia 22 tahun. Mimpinya sebagai pemain bola profesional pun harus terkubur akibat badai cedera. Pada 2016 lalu ia sempat menjalani latihan bersama klub awal Ronaldo, Sporting Lisbon.
Sporting mengundangnya untuk ikut menjalani latihan karena adanya kedekatan emosional dengan Ronaldo. Namun, ia gagal bersaing apalagi dengan umurnya yang bisa dikatakan telat untuk bisa berkembang pesat.
"Di Sporting bukan ajakan Ronaldo, tapi diundang langsung oleh Sporting," kata dia.
Kembali ke Indonesia, ia mencoba peruntungan dengan mencoba ikut menjalani seleksi di PS TNI dan Persiraja Banda Aceh. Tetapi ia gagal bergabung dengan alasan riwayat cedera.
"Saya kemudian ikut laga Tarkam (antar kampung) justru malah mengalami cedera serius," kata dia.
Ia pun mendapat kesempatan kembali bertemu dengan Ronaldo saat pengambilan film untuk Brand Ambassador Shopee. Martunis mengaku Ronaldo selalu menyemangatinya untuk tidak mudah menyerah.
"Ronaldo kasih support, tetap semangat, dan selalu bekerja keras," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019