Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Purwakarta, menyatakan realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019 yang bersumber dari APBN hingga kini sudah mencapai 25 persen.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) setempat Norman Nugraha, di Purwakarta, Sabtu (31/8) mengatakan pagu anggaran DAK untuk Purwakarta pada tahun ini totalnya mencapai Rp76.385.796.000.
"Untuk realisasi pada tahap pertama atau 25 persennya adalah Rp19.096.449.000," katanya.
Realisasi DAK fisik di antaranya untuk kegiatan fisik di bidang pertanian, pendidikan, peternakan, infrastruktur jalan, irigasi, pasar, reguler kesehatan dan penugasan kesehatan.
Menurut dia, proses realisasi DAK, terutama DAK Fisik yang dilaksanakan oleh Pemkab Purwakarta pada tahap pertama sudah sesuai target.
"Memasuki akhir Agustus 2019 ini, kami sedang melakukan proses pengajuan untuk tahap ke dua," kata Norman.
Ia mengaku optimistis bisa merealisasikan untuk tahap kedua, meskipun ada aturan baru yang menyebutkan kalau setiap pengajuan DAK Fisik harus melalui review dari pihak Inspektorat Daerah, sebelum mengajukan untuk tahap ke dua.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) setempat Norman Nugraha, di Purwakarta, Sabtu (31/8) mengatakan pagu anggaran DAK untuk Purwakarta pada tahun ini totalnya mencapai Rp76.385.796.000.
"Untuk realisasi pada tahap pertama atau 25 persennya adalah Rp19.096.449.000," katanya.
Realisasi DAK fisik di antaranya untuk kegiatan fisik di bidang pertanian, pendidikan, peternakan, infrastruktur jalan, irigasi, pasar, reguler kesehatan dan penugasan kesehatan.
Menurut dia, proses realisasi DAK, terutama DAK Fisik yang dilaksanakan oleh Pemkab Purwakarta pada tahap pertama sudah sesuai target.
"Memasuki akhir Agustus 2019 ini, kami sedang melakukan proses pengajuan untuk tahap ke dua," kata Norman.
Ia mengaku optimistis bisa merealisasikan untuk tahap kedua, meskipun ada aturan baru yang menyebutkan kalau setiap pengajuan DAK Fisik harus melalui review dari pihak Inspektorat Daerah, sebelum mengajukan untuk tahap ke dua.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019