Ketua Sekolah Tinggi Musik Bandung (STiMB) Buky Wibawa mengatakan mayoritas lulusan dari sekolah tinggi musik yang dipimpinnya terserap oleh dunia kerja seperti menjadi pendiri sekolah musik, pendiri perusahaan musik hingga menjadi PNS.
"Sejauh yang kita data ya, nyaris tidak ada yang menganggur (lulusan STiMB). Mereka tersebar di berbagai macam profesi seperti jadi guru musik, buka sekolah musik," kata Buky Wibaya, disela-sela kegiatan Resital STiMB di Gedung New Majestic Bandung, Rabu.
Buky menuturkan setiap tahun ajaran baru di STiMB dirinya selalu melihat "rona" kekhawatiran dari para calon mahasiswa yang mendaftarkan anaknya di sekolah tinggi musik yang dipimpinya.
"Saya selalu meyakinkan, terutama ke-anak-nya atau calon mahasiswa bahwa mereka harus bertanggung jawab dengan pilihannya dan harus membuktikan ke orang tua mereka akan pilihannya. Minimal mereka belajar dengan serius," kata dia.
Menurut dia, lahan pekerja untuk para mahasiswa lulusan program diploma dan sarjana di sekolah tinggi musik terbuka luas jika dibandingkan dengan profesi lain.
"Profesi musisi itu masih sedikit kalau dilihat dari jumlah penduduk. Kita punya pasar luas karena masyarakat Indonesia suka musik, suka hiburan. Terus dunia sekarang itu tidak ada batas. Kalau mau menembus dunia internasional siapkan mental dan kreativitas," kata dia.
Dia menuturkan lulusan sekolah musik di Indonesia saat ini dihadapkan pada era Revolusi Industri 4.0 dan setiap aspeknya terkait erat dengan teknologi digital.
Oleh karena itu, kata dia, sebagai salah satu sekolah musik ternama di Indonesia, STiMB bertekad menyiapkan lulusannya agar menguasai pasar digital, khususnya di bidang musik.
"Untuk masuk ke digital market, kami membekali mahasiswa kami dengan mata kuliah yang mengantarkan mereka ke sana, seperti managemen musik," kata dia.
Hari ini, bertempat di Gedung New Majestic Bandung, sebanyak 13 mahasiswa Program D3 STiMB menjalani resital sebagai salah satu bagian tugas akhir mereka.
Dalam resital tersebut, ke-13 mahasiswa tersebut membuat sebuah karya musik dalam kemasan panggung dan dinilai langsung oleh ahli musik/musisi dari luar kampus seperti gitaris Aria Baron (pendiri band Gigi dan /rif).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Sejauh yang kita data ya, nyaris tidak ada yang menganggur (lulusan STiMB). Mereka tersebar di berbagai macam profesi seperti jadi guru musik, buka sekolah musik," kata Buky Wibaya, disela-sela kegiatan Resital STiMB di Gedung New Majestic Bandung, Rabu.
Buky menuturkan setiap tahun ajaran baru di STiMB dirinya selalu melihat "rona" kekhawatiran dari para calon mahasiswa yang mendaftarkan anaknya di sekolah tinggi musik yang dipimpinya.
"Saya selalu meyakinkan, terutama ke-anak-nya atau calon mahasiswa bahwa mereka harus bertanggung jawab dengan pilihannya dan harus membuktikan ke orang tua mereka akan pilihannya. Minimal mereka belajar dengan serius," kata dia.
Menurut dia, lahan pekerja untuk para mahasiswa lulusan program diploma dan sarjana di sekolah tinggi musik terbuka luas jika dibandingkan dengan profesi lain.
"Profesi musisi itu masih sedikit kalau dilihat dari jumlah penduduk. Kita punya pasar luas karena masyarakat Indonesia suka musik, suka hiburan. Terus dunia sekarang itu tidak ada batas. Kalau mau menembus dunia internasional siapkan mental dan kreativitas," kata dia.
Dia menuturkan lulusan sekolah musik di Indonesia saat ini dihadapkan pada era Revolusi Industri 4.0 dan setiap aspeknya terkait erat dengan teknologi digital.
Oleh karena itu, kata dia, sebagai salah satu sekolah musik ternama di Indonesia, STiMB bertekad menyiapkan lulusannya agar menguasai pasar digital, khususnya di bidang musik.
"Untuk masuk ke digital market, kami membekali mahasiswa kami dengan mata kuliah yang mengantarkan mereka ke sana, seperti managemen musik," kata dia.
Hari ini, bertempat di Gedung New Majestic Bandung, sebanyak 13 mahasiswa Program D3 STiMB menjalani resital sebagai salah satu bagian tugas akhir mereka.
Dalam resital tersebut, ke-13 mahasiswa tersebut membuat sebuah karya musik dalam kemasan panggung dan dinilai langsung oleh ahli musik/musisi dari luar kampus seperti gitaris Aria Baron (pendiri band Gigi dan /rif).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019