Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil (Emil) menilai pemekaran desa menjadi salah satu solusi atas dimoratoriumnya usulan beberapa daerah otonomi baru tingkat dua di Jabar oleh pemerintah pusat.


Emil mengatakan bahwa pemekaran desa dapat membuat pelayanan publik efektif dan efisien, terlebih perhatian Pemerintah Provinsi Jabar tertuju pada pembangunan desa.

"Bisa dipastikan rakyat ingin jalan mulus, mengurus KTP cepat, mereka tidak begitu peduli apa nama daerahnya, yang penting menyentuh langsung kepada rakyat.  Maka, solusinya menurut saya pemekaran desa," kata Gubernur Emil dalam acara Ess-Dua Discussion Club (EDC) di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin.



"Jika bisa desa di Jabar jumlahnya 10.000. Apa yang terjadi? Satu desa dapat bantuan yang lebih besar dan masyarakat desa akan merasakan manfaat yang lebih besar juga," lanjutnya.

Menurut dia, alasan moratorium DOB oleh Kemendagri karena mayoritas daerah tingkat dua yang dimekarkan tidak begitu berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.

Jabar yang jumlah penduduknya hampir 50 juta jiwa dan hanya memiliki 27 daerah tingkat dua, kata dia, perlu dimekarkan. Idealnya, Jabar memiliki 40 daerah tingkat dua.

"Coba lihat DAU-nya Jawa Timur lebih besar daripada Jabar Rp15 triliun, padahal jumlah penduduknya lebih sedikit dari Jabar. Namun, daerah tingkat dua Jatim lebih banyak karena DAU itu berbanding lurus dengan jumlah daerah, bukan penduduk," kata Emil.

Untuk itu, lanjut Emil, harus ada satu fundamental yang harus diperjuangkan, yaitu keadilan fiskal. "Seharusnya DAU berbanding lurus dengan jumlah penduduk," ucapnya.



Dalam acara ESD yang dikemas secara talkshow ini menghadirkan seluruh pejabat eselon dua Pemprov Jabar, di antaranya asisten daerah, kepala dinas, dan kepala biro.

Menurut Kepala Biro Pemerintahan dan Kerja sama Pemprov Jabar Dani Ramdan, acara tersebut bertujuan membahas isu-isu hangat di Jabar, mencari solusinya, dan menyamakan persepsi.

"Acara ini lahir dari spontanitas di WA grup eselon dua dan ditanggapi positif. Maka, lahirlah gagasan acara yang diberi nama Eselon Dua Discussion Club," kata Dani.

ESD sendiri akan rutin dilakukan dengan menghadirkan narasumber dan tema yang berbeda. Menurut Dani, tujuan lainnya adalah untuk mewujudkan visi Jabar Juara Lahir Batin.

"Tahu bulat lima ratusan, rasanya gurih digoreng dadakan, Jabar juara akan terwujudkan karena eselon duanya sigap menjawab tantangan," katanya. ***2***

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019