Penjaja pernak-pernik perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, ternyata banyak dari luar daerah termasuk dari Garut, Jawa Barat.
Hampir di setiap jalan protokol di Kabupaten Mamuju, para penjaja pernak-pernik HUT Kemerdekaan RI terlihat membentangkan berbagai aksesoris perayaan dengan didominasi warna merah dan putih.
Salah seorang penjaja pernak-pernik, Iyan asal Garut mengaku, sudah tiga tahun berturut-turut ia dan rekan-rekannya menjajakan berbagai aksesoris perayaan HUT Kemerdekaan.
"Ini tahun ketiga saya berjualan aksesoris perayaan HUT Kemerdekaan di Mamuju," kata Iyan, yang ditemui berjualan pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan di kawasan Jalan Andi Pangeran Pettarani Kabupaten Mamuju, Selasa.
Pemuda itu terlihat membentangkan berbagai aksesoris bernuansa merah putih di sudut "traffic light" di depan Kantor BI Perwakilan Sulbar di Jalan Andi Pangeran Pettarani Kabupaten Mamuju.
Iyan mengaku, menanti para pengendara yang menunggu di 'traffic light" di depan Kantor BI Perwakilan Sulbar, membeli pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan.
"Setiap hari ada aja yang beli berbagai aksesoris. Paling laris, bendera Merah-Putih ukuran kecil yang biasa ditaruh untuk hiasan di dalam mobil," ujar Iyan.
Pemuda berusia 20 tahun itu menuturkan, untuk bendera Merah-Putih dijualnya Rp25 ribu hingga Rp50 ribu per lembar dan umbul-umbul dijual Rp30 ribu hingga Rp60 ribu per lembar.
Sedangkan bendera Merah-Putih hiasan mobil dijual Rp5 ribu per pasang (dua buah) dan gantungan kunci berbentuk ketupat dengan motif merah putih, dijual Rp10 ribu per pasang.
Dia mengaku, datang ke Mamuju bersama lima orang rekannya, semuanya berasal dari Garut Jawa Barat sejak 17 Juli 2019.
"Kami berjualan pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan selama satu bulan setelah itu kami kembali lagi ke Garut. Saya datang ke Mamuju bersama empat teman, termasuk paman saya," tutur Iyan.
Penjaja pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan lainnya, Deden mengaku, sudah berjualan di Mamuju sejak 2007.
"Saya sudah bolak-balik dari Garut ke Mamuju setiap tahun menjelang perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia sejak tahun 2007. Lumayan untungnya bisa menghidupi keluarga," ujar Deden yang menjajakan aksesoris HUT Kemerdekaan di kawasan Jalan KS Tubun Kabupaten Mamuju.
Ia mengatakan, umumnya para penjaja aksesoris HUT Kemerdekaan asal Garut itu, berprofesi sebagai penjahit.
"Kalau hari-hari biasa, kami menjahit dan bendera serta berbagai pernak-pernik HUT Kemerdekaan ini kami buat sendiri," kata Deden.
Baca juga: HUT RI jadi berkah pedagang bendera keliling Indramayu
Baca juga: Polda Jabar memproses viral pengibaran bendera HTI di MAN 1 Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Hampir di setiap jalan protokol di Kabupaten Mamuju, para penjaja pernak-pernik HUT Kemerdekaan RI terlihat membentangkan berbagai aksesoris perayaan dengan didominasi warna merah dan putih.
Salah seorang penjaja pernak-pernik, Iyan asal Garut mengaku, sudah tiga tahun berturut-turut ia dan rekan-rekannya menjajakan berbagai aksesoris perayaan HUT Kemerdekaan.
"Ini tahun ketiga saya berjualan aksesoris perayaan HUT Kemerdekaan di Mamuju," kata Iyan, yang ditemui berjualan pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan di kawasan Jalan Andi Pangeran Pettarani Kabupaten Mamuju, Selasa.
Pemuda itu terlihat membentangkan berbagai aksesoris bernuansa merah putih di sudut "traffic light" di depan Kantor BI Perwakilan Sulbar di Jalan Andi Pangeran Pettarani Kabupaten Mamuju.
Iyan mengaku, menanti para pengendara yang menunggu di 'traffic light" di depan Kantor BI Perwakilan Sulbar, membeli pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan.
"Setiap hari ada aja yang beli berbagai aksesoris. Paling laris, bendera Merah-Putih ukuran kecil yang biasa ditaruh untuk hiasan di dalam mobil," ujar Iyan.
Pemuda berusia 20 tahun itu menuturkan, untuk bendera Merah-Putih dijualnya Rp25 ribu hingga Rp50 ribu per lembar dan umbul-umbul dijual Rp30 ribu hingga Rp60 ribu per lembar.
Sedangkan bendera Merah-Putih hiasan mobil dijual Rp5 ribu per pasang (dua buah) dan gantungan kunci berbentuk ketupat dengan motif merah putih, dijual Rp10 ribu per pasang.
Dia mengaku, datang ke Mamuju bersama lima orang rekannya, semuanya berasal dari Garut Jawa Barat sejak 17 Juli 2019.
"Kami berjualan pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan selama satu bulan setelah itu kami kembali lagi ke Garut. Saya datang ke Mamuju bersama empat teman, termasuk paman saya," tutur Iyan.
Penjaja pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan lainnya, Deden mengaku, sudah berjualan di Mamuju sejak 2007.
"Saya sudah bolak-balik dari Garut ke Mamuju setiap tahun menjelang perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia sejak tahun 2007. Lumayan untungnya bisa menghidupi keluarga," ujar Deden yang menjajakan aksesoris HUT Kemerdekaan di kawasan Jalan KS Tubun Kabupaten Mamuju.
Ia mengatakan, umumnya para penjaja aksesoris HUT Kemerdekaan asal Garut itu, berprofesi sebagai penjahit.
"Kalau hari-hari biasa, kami menjahit dan bendera serta berbagai pernak-pernik HUT Kemerdekaan ini kami buat sendiri," kata Deden.
Baca juga: HUT RI jadi berkah pedagang bendera keliling Indramayu
Baca juga: Polda Jabar memproses viral pengibaran bendera HTI di MAN 1 Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019