Wakil Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Azman Ridha mengajak kalangan bisnis di Depok, Jawa Barat, memasuki pasar Arab Saudi dan Timur Tengah.
"Salah satunya adalah bisnis yang terkait kegiatan ibadah haji dan umrah. Baik itu bisnis katering, travel haji dan umrah, travel wisata untuk pelancong Arab Saudi yang datang ke Indonesia dan lainnya," kata Azman dalam pesan elektroniknya yang diterima di Depok, Senin.
Ia mengatakan produk lain yang berpotensi masuk Arab Saudi adalah sambel dan makanan olahan. Produk ini sudah diekspor ke beberapa negara. Qirbah atau wadah minuman seperti zaman Nabi dari kulit juga banyak peminatnya.
Demikian juga dengan produk kreatif lainnya seperti kerajinan tangan, makanan olahan hasil industri kreatif UKM dari olahan komoditi buah, sayur serta makanan kesehatan dan lainnya.
Dikatakannya, untuk meningkatkan performa nilai perdagangan dan ekonomi dengan Arab Saudi perlu strategi pendekatan komprehensif. Pasalnya, kerja sama yang bisa dilakukan dalam bidang perdagangan dan jasa, investasi, pariwisata, pendidikan, sosial budaya dan lainnya.
"Tentu, tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi," paparnya.
Sejak dua tahun terakhir, Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah mewajibkan perusahaan katering haji dan umroh menggunakan produk Indonesia. Produk yang terkait dengan makanan serta minuman sangat menjanjikan keuntungan yang lumayan besar.
Saat ini Indonesia selalu tercatat sebagai negara yang mendatangkan jamaah haji dan umrah terbanyak setiap tahun. Menurutnya, tahun ini sekitar 231.000 ditambah kuota tambahan 10.000 yang akan menunaikan ibadah haji.
Jamaah umrah rata-rata tercatat sekitar 100.000 orang per bulan atau 1,2 juta jamaah per tahun. Ia menilai, dibalik angka tersebut terdapat peluang bisnis yang menjanjikan.
"ITPC Jeddah dibantu oleh Dinas Perindag Kota Depok berkomitmen untuk membantu semampunya untuk mempromosikan produk UKM agar dapat menembus pasar Arab Saudi dan Timur Tengah," ujarnya.
Sebelumnya Azman Ridha menjadi narasumber seminar sehari untuk mendorong pengusaha Kota Depok menuju pasar ekspor yang berlangsung di kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Depok.
Acara yang digagas Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dihadiri Dinas Pariwisata, Bappeda, Bagian Ekonomi Setda, dan instansi Pemerintah terkait lainnya.
Baca juga: Sarang walet primadona ekspor RI ke China
Baca juga: Kerja sama Aceh-Iran perluas pasar minyak kelapa sawit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Salah satunya adalah bisnis yang terkait kegiatan ibadah haji dan umrah. Baik itu bisnis katering, travel haji dan umrah, travel wisata untuk pelancong Arab Saudi yang datang ke Indonesia dan lainnya," kata Azman dalam pesan elektroniknya yang diterima di Depok, Senin.
Ia mengatakan produk lain yang berpotensi masuk Arab Saudi adalah sambel dan makanan olahan. Produk ini sudah diekspor ke beberapa negara. Qirbah atau wadah minuman seperti zaman Nabi dari kulit juga banyak peminatnya.
Demikian juga dengan produk kreatif lainnya seperti kerajinan tangan, makanan olahan hasil industri kreatif UKM dari olahan komoditi buah, sayur serta makanan kesehatan dan lainnya.
Dikatakannya, untuk meningkatkan performa nilai perdagangan dan ekonomi dengan Arab Saudi perlu strategi pendekatan komprehensif. Pasalnya, kerja sama yang bisa dilakukan dalam bidang perdagangan dan jasa, investasi, pariwisata, pendidikan, sosial budaya dan lainnya.
"Tentu, tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi," paparnya.
Sejak dua tahun terakhir, Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah mewajibkan perusahaan katering haji dan umroh menggunakan produk Indonesia. Produk yang terkait dengan makanan serta minuman sangat menjanjikan keuntungan yang lumayan besar.
Saat ini Indonesia selalu tercatat sebagai negara yang mendatangkan jamaah haji dan umrah terbanyak setiap tahun. Menurutnya, tahun ini sekitar 231.000 ditambah kuota tambahan 10.000 yang akan menunaikan ibadah haji.
Jamaah umrah rata-rata tercatat sekitar 100.000 orang per bulan atau 1,2 juta jamaah per tahun. Ia menilai, dibalik angka tersebut terdapat peluang bisnis yang menjanjikan.
"ITPC Jeddah dibantu oleh Dinas Perindag Kota Depok berkomitmen untuk membantu semampunya untuk mempromosikan produk UKM agar dapat menembus pasar Arab Saudi dan Timur Tengah," ujarnya.
Sebelumnya Azman Ridha menjadi narasumber seminar sehari untuk mendorong pengusaha Kota Depok menuju pasar ekspor yang berlangsung di kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Depok.
Acara yang digagas Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dihadiri Dinas Pariwisata, Bappeda, Bagian Ekonomi Setda, dan instansi Pemerintah terkait lainnya.
Baca juga: Sarang walet primadona ekspor RI ke China
Baca juga: Kerja sama Aceh-Iran perluas pasar minyak kelapa sawit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019