Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, menargetkan bisa menurunkan stunting mencapai 5 persen pada  2020 dan untuk mencapainya semua pihak harus berkomitmen.

"Tahun 2020 mendatang kita ingin penurunan stunting 5 persen bisa tercapai," kata Bupati Indramayu Supendi di Indramayu, Selasa.

Menurutnya, pemerintah benar-benar serius dalam mengatasi stunting agar kelak nanti permasalahan ini tidak menjadi masalah sosial.

Untuk mencapai angka tersebut lanjut Supendi, maka semua pihak harus berkomitmen dalam melakukan aksi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Indramayu.

Supendi menjelaskan, kegiatan aksi percepatan penurunan stunting ini harus serius benar dilakukan oleh semua pihak baik pimpinan daerah, SKPD, DPRD, rumah sakit, perguruan tinggi, camat, kepala desa, kepala puskesmas, organisasi profesi dan juga media masa.

"Untuk itu, kegiatan Posyandu yang ada di desa-desa harus kembali digerakkan dan mendapatkan perhatian yang lebih serius bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.

Selain itu, pemberian informasi gizi kepada ibu-ibu harus terus dilakukan sebab jika stunting dibiarkan maka anak menjadi tidak produktif dan bisa menjadi masalah sosial.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Bonni Koswara mengatakan, saat ini jumlah penderita stunting di Kabupaten Indramayu mencapai 29,9 persen.

Pada tahun 2020 mendatang, delapan kecamatan akan menjadi lokus perhatian intervensi kegiatan percepatan stunting.

"Kecamatan tersebut yakni Balongan, Karangampel, Kertasmaya, Krangkeng, Lelea, Lohbener, Pasekan dan Tukdana," katanya.

Baca juga: Polres Indramayu selamatkan 19 anak dibawah umur dari perdagangan orang

Baca juga: Indramayu tebar 802.200 bibit ikan di perairan umum

Baca juga: Atalia Kamil: stunting salah satu faktor rendahnya kualitas SDM





 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019