Politisi Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menekankan politisi senior Akbar Tandjung tidak pernah menyatakan dukungan terhadap Bambang Soesatyo untuk menjadi Ketua Umum Golkar, saat memberikan sambutan di acara Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).
"Tidak benar bahwa pak Akbar pernah menyatakan dukungan secara eksplisit terhadap saudara Bambang Soesatyo untuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar," kata Doli dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan pernyataan Akbar Tandjung pada sambutan di acara halal bi halal KAHMI, yang sebenarnya adalah mempersilahkan Bambang Soesatyo jika berkeinginan untuk maju sebagai Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar dan melakukan upaya sendiri, sama seperti yang dilakukan Akbar Tandjung dulu saat mencalonkan diri.
Doli menekankan klarifikasi tersebut disampaikan langsung oleh Akbar Tandjung kepada dirinya akhir pekan lalu.
Doli menegaskan klarifikasi itu perlu dilakukan karena pernyataan Akbar dalam acara KAHMI itu, selama ini bukan hanya sekedar diberitakan tidak sesuai aslinya, tetapi juga diedarkan secara sistematis, berulang-ulang, dan dikapitalisasi secara berlebihan.
Klarifikasi ini, kata dia, juga sekaligus menjelaskan bahwa KAHMI adalah organisasi yang independen, tidak ada keterkaitan, apalagi hubungan historis dan struktural dengan partai politik manapun.
"Jadi sesungguhnya kurang tepat, tidak relevan, dan di luar konteks jika membicarakan Munas Partai Golkar, apalagi dukung mendukung Calon Ketua Umum, di acara KAHMI," jelas dia.
Dia juga membeberkan sejauh ini tokoh yang telah bertemu khusus menyampaikan niatnya dan memohon dukungan dari Akbar Tandjung untuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk masa periode 2019-2024 adalah Airlangga Hartarto.
Baca juga: Dedi Mulyadi: 400 pemegang suara Munas Golkar Dukung Airlangga
Baca juga: Dukungan Golkar Jabar ke Airlangga sudah final
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Tidak benar bahwa pak Akbar pernah menyatakan dukungan secara eksplisit terhadap saudara Bambang Soesatyo untuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar," kata Doli dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan pernyataan Akbar Tandjung pada sambutan di acara halal bi halal KAHMI, yang sebenarnya adalah mempersilahkan Bambang Soesatyo jika berkeinginan untuk maju sebagai Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar dan melakukan upaya sendiri, sama seperti yang dilakukan Akbar Tandjung dulu saat mencalonkan diri.
Doli menekankan klarifikasi tersebut disampaikan langsung oleh Akbar Tandjung kepada dirinya akhir pekan lalu.
Doli menegaskan klarifikasi itu perlu dilakukan karena pernyataan Akbar dalam acara KAHMI itu, selama ini bukan hanya sekedar diberitakan tidak sesuai aslinya, tetapi juga diedarkan secara sistematis, berulang-ulang, dan dikapitalisasi secara berlebihan.
Klarifikasi ini, kata dia, juga sekaligus menjelaskan bahwa KAHMI adalah organisasi yang independen, tidak ada keterkaitan, apalagi hubungan historis dan struktural dengan partai politik manapun.
"Jadi sesungguhnya kurang tepat, tidak relevan, dan di luar konteks jika membicarakan Munas Partai Golkar, apalagi dukung mendukung Calon Ketua Umum, di acara KAHMI," jelas dia.
Dia juga membeberkan sejauh ini tokoh yang telah bertemu khusus menyampaikan niatnya dan memohon dukungan dari Akbar Tandjung untuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk masa periode 2019-2024 adalah Airlangga Hartarto.
Baca juga: Dedi Mulyadi: 400 pemegang suara Munas Golkar Dukung Airlangga
Baca juga: Dukungan Golkar Jabar ke Airlangga sudah final
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019