PT Olympic Bangun Persada yang merupakan pengembang Kawasan Olympic City menyiapkan lahan 25 hektare di bagian utara Kota Bogor, Jawa Barat, untuk dijadikan pusat bisnis atau perniagaan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor 2019-2024.
"Olympic City sudah menyiapkan lahan seluas 25 hektare untuk dibangun mal, perumahan, dan apartemen dalam satu kawasan," ujar Direktur Marketing Olympic City, Imelda Fransisca kepada Antara di Bogor, Rabu.
Menurutnya, langkah itu dilakukan untuk membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menjadikan Kota Bogor sebagai kota ramah keluarga, go digital, dan pusat pariwisata.
“Nanti kawasan pabrik furnitur di Kedunghalang, Bogor Utara, akan berubah menjadi kawasan pusat bisnis terpadu dan kami sudah mengantongi izin untuk pembangunan itu semua, peluncuran tahap awalnya pada saat itu dihadiri langsung oleh Wali Kota Bogor,” kata Imelda.
Imelda menyebutkan, pembangunan central business district (CBD) ini dilakukan secara bertahap. Kini ia fokus pada pembangunan mal yang jaraknya 0 kilometer dari jalan tol, untuk menarik perhatian masyarakat.
Pada periode kedua menjabat sebagai Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa konsep arah pembangunan Kota Bogor akan menjauh dari tengah-tengah kota dan Istana Presiden, yakni ke sebelah utara Kota Bogor.
"Pusat kota itu sekarang Istana Bogor, Kebun Raya, dan Balai Kota itu di situ. Tetapi aktivitas perdagangan bisnis bergeser ke utara sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)," ujarnya.
Menurutnya, rencana pembatasan di tengah kota ini sudah dimuat dalam RPJMD Kota Bogor 2015-2019, kemudian akan kembali diperkuat menggunakan sistem zonasi yang akan dimuat dalam RPJMD Kota Bogor 2019-2024.
"Ada wilayah pelayanan Kota Bogor, jadi kan selama ini Kota Bogor berantakan karena tidak ada zonasi, tidak ada ketegasan untuk mengatur zonasi dan mengatur wilayah pelayanan," kata Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Baca juga: Lurah muda Sempur Bogor rancang kampung Inggris
Baca juga: Aktor laga Cecep Arif Rahman saat terkenang masa kuliah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Olympic City sudah menyiapkan lahan seluas 25 hektare untuk dibangun mal, perumahan, dan apartemen dalam satu kawasan," ujar Direktur Marketing Olympic City, Imelda Fransisca kepada Antara di Bogor, Rabu.
Menurutnya, langkah itu dilakukan untuk membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menjadikan Kota Bogor sebagai kota ramah keluarga, go digital, dan pusat pariwisata.
“Nanti kawasan pabrik furnitur di Kedunghalang, Bogor Utara, akan berubah menjadi kawasan pusat bisnis terpadu dan kami sudah mengantongi izin untuk pembangunan itu semua, peluncuran tahap awalnya pada saat itu dihadiri langsung oleh Wali Kota Bogor,” kata Imelda.
Imelda menyebutkan, pembangunan central business district (CBD) ini dilakukan secara bertahap. Kini ia fokus pada pembangunan mal yang jaraknya 0 kilometer dari jalan tol, untuk menarik perhatian masyarakat.
Pada periode kedua menjabat sebagai Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa konsep arah pembangunan Kota Bogor akan menjauh dari tengah-tengah kota dan Istana Presiden, yakni ke sebelah utara Kota Bogor.
"Pusat kota itu sekarang Istana Bogor, Kebun Raya, dan Balai Kota itu di situ. Tetapi aktivitas perdagangan bisnis bergeser ke utara sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)," ujarnya.
Menurutnya, rencana pembatasan di tengah kota ini sudah dimuat dalam RPJMD Kota Bogor 2015-2019, kemudian akan kembali diperkuat menggunakan sistem zonasi yang akan dimuat dalam RPJMD Kota Bogor 2019-2024.
"Ada wilayah pelayanan Kota Bogor, jadi kan selama ini Kota Bogor berantakan karena tidak ada zonasi, tidak ada ketegasan untuk mengatur zonasi dan mengatur wilayah pelayanan," kata Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Baca juga: Lurah muda Sempur Bogor rancang kampung Inggris
Baca juga: Aktor laga Cecep Arif Rahman saat terkenang masa kuliah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019