Dianggap kepemilikan dan investasi asing sudah banyak
Jakarta (ANTARA) - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani menilai banyaknya investasi asing di dalam negeri masih akan menjadi "serangan" dalam debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) putaran terakhir yang digelar pada Sabtu (13/4) mendatang.

"Dianggap kepemilikan dan investasi asing sudah banyak. Harus dijawab bagaimana asing ini ke depan tetap oke, tetapi juga di sisi lain menciptakan lapangan pekerjaan," kata Aviliani kepada Antara di Jakarta, Kamis.

Aviliani mengatakan dalam debat terakhir sebagai penentu pilihan, para capres harus meyakinkan bahwa strategi yang diutarakan dapat berdampak langsung pada masyarakat, contohnya adalah kesempatan mendapat pekerjaan.

Menurut dia, investasi asing tidak terlalu menjadi masalah selama dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Namun sebaliknya, investasi asing dinilai tidak diperlukan di sektor jasa.

Selain soal investasi asing, defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) juga masih menjadi isu yang kemungkinan dipertanyakan kepada capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi).

"Defisit berjalan masih akan menjadi serangan, artinya bagaimana menjelaskan strategi mengurangi impor dan meningkatkan ekspor. Harus disiapkan karena akan menjadi serangan dari lawan," kata Aviliani.

Data Bank Indonesia pada Februari 2019 lalu menyatakan nilai CAD Indonesia 2,98 persen dari PDB atau setara dengan 31 miliar dolar AS, terparah sejak 2014. Kendati demikian, BI menilai defisit neraca berjalan masih terkendali karena di bawah batas aman 3 persen terhadap PDB.

Ada pun debat Capres-Cawapres putaran kelima akan digelar pada Sabtu (13/4) dengan tema bahasan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi, serta Perdagangan dan Industri.


 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019