New Delhi (ANTARA) - Perdana Menteri Narendra Modi, Rabu, mengatakan India berhasil menembak jatuh satelit di luar angkasa dengan peluru kendali anti-satelit, memuji uji coba tersebut sebagai terobosan besar dalam program luar angkasa mereka.

Dalam pidato yang disampaikan di TV, Modi mengatakan bahwa India akan menjadi negara keempat yang menggunakan senjata anti-satelit setelah Amerika Serikat, Rusia dan China.

Kemampuan seperti itu meningkatkan kekhawatiran persenjataan luar angkasa sekaligus memicu persaingan di kalangan musuh negara adikuasa.

"Beberapa waktu lalu, para ilmuwan kami, menembak jatuh satelit, 300 kilometer jauhnya di luar angkasa, di orbit rendah bumi," ujar Modi, menyebutnya sebagai prestasi bersejarah.

"Hari ini India mengukir prestasi yang luar biasa," kata Modi dalam bahasa Hindi. "India mencatatkan namanya sebagai salah satu kekuatan luar angkasa."

Modi, yang akan menghadapi pemilu pada April, sebelumnya mencuit di Twitter bahwa akan ada pengumuman penting yang hendak ia sampaikan.

India memilik program luar angkasa selama beberapa tahun, menciptakan satelit pencitraan bumi dan meluncurkan kapabilitas sebagai alternatif yang lebih murah dari program Barat.

Ahli keamanan di Centre of Policy Research di New Delhi, Brahma Chellaney mengatakan Amerika Serikat, Rusia dan China sedang mengejar senjata anti-satelit (ASAT).

"Ruang angkasa sedang berubah menjadi medan pertempuran, menjadikan kemampuan angkasa menjadi hal yang penting. Dengan ini, India berhasil "membunuh" dengan senjata ASAT yang signifikan."

Tidak ada komentar yang langsung diberikan dari musuh lama mereka, Pakistan. Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan China pun juga tidak menanggapinya.

Baca juga: India uji peluru kendali berkemampuan nuklir

Baca juga: Menhan Indonesia-India bahas kerja sama industri pertahanan

Baca juga: India luncurkan satelit pertahanan pertama buatan dalam negeri


Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019