Sebagian anak-anak itukan segera mengikuti ujian nasional, jadi kami Pemerintah Jayawijaya memberikan izin untuk dibangun sekolah darurat
Wamena (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mengizinkan pengungsi Kabupaten Nduga membangun sekolah sementara di wilayah Jayawijaya.

Bupati Jayawijaya John Richard Banua di Wamena, ibu kota kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan sudah menerima surat dari Sekretaris Daerah (Sekda) Nduga tentang pembangunan sekolah darurat di Jayawijaya.

"Kemarin saya baru dapat surat dari sekda Nduga, untuk meminta izin mereka membuka sekolah di Halaman Gereja Weneroma, Sinakma di Jayawijaya untuk proses belajar mengajar," katanya.

Bupati John segera memanggil asisten dan pejabat Dinas Pendidikan Jayawijaya untuk membicarakan terkait anak sekolah Nduga yang berada di Jayawijaya.

"Sebagian anak-anak itukan segera mengikuti ujian nasional, jadi kami Pemerintah Jayawijaya memberikan izin untuk dibangun sekolah darurat di sini," katanya.

Pemerintah Jayawijaya belum menerima laporan atau informasi pasti terkait jumlah warga Nduga yang kini berada di Jayawijaya. "Kami sendiri belum tahu mereka ini dibilang pengungsi atau apa," katanya.

Data terbaru tim pengungsian Nduga di Jayawijaya menyebutkan sebanyak 406 anak sekolah telah mengungsi ke Jayawijaya.

Anak-anak tersebut merupakan korban trauma akibat baku tembak antara kelompok sipil bersenjata melawan TNI/Polri yang mulai berlangsung pada Desember 2018 lalu.  Ratusan anak-anak itu mengungsi ke Jayawijaya bersama orang tua maupun sendiri.

Baca juga: Pengungsi anak-anak Nduga di Jayawijaya bertambah jadi 406 orang
Baca juga: 320 anak Nduga mengungsi ke Jayawijaya akibat kontak senjata

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019