Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak dua orang tewas dalam tenggelamnya KM Si Orange yang mengangkut 24 mahasiswa dan dosen IPB, di pintu masuk Pelabuhan Ikan Binuangeun, Lebak, Banten, Kamis siang (19/7).

"Setelah menerima laporan pihak Polair dan Polsek Cikeusik, beserta Team SAR, BPBD dan dibantu nelayan setempat, langsung melakukan upaya evakuasi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat  Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal, dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat.

Dua orang korban tewas itu adalah juru masak bernama Atiah (55) dan Emah (50) yang merupakan warga Kebupaten Lebak.

Saat akan memasuki pintu masuk Pelabuhan Ikan Binuangeun (Lalawang), KM Si Orange diterjang ombak besar sehingga terbalik dan tenggelam.

Sementara rombongan IPB yang baru pulang dari kegiatan penelitian di Pulau Tinjil itu terdiri atas 13 mahasiswa IPB, tiga mahasiswa asing dan empat pengajar.

Ada pun dua kru kapal berupa nahkoda bernama Suhenda (43) dan ABK Yadi (30) selamat dalam kejadian itu.

Seluruh korban KM Si Orange kini sudah berada di tempat penampungan IPB di Kampung Muaradua Desa Cikiruhwetan, sedangkan korban tewas diserahkan kepada pihak keluarga.

Pada hari yang sama, perahu penangkap ikan KM Barokah yang hendak masuk ke muara Binuangeun setelah melaut tidak dapat melakukan olah gerak sehingga terbalik berserta enam awak perahu tersebut.

Dari enam orang awak kapal tersebut, dua orang hilang dan masih dilakukan upaya pencarian.

Pewarta: Dyah Astuti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018