Dia menceritakan saat itu, dia tinggal di kontrakan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan di mana lingkungan rumah kontrakannya hanya bisa dilewati bajaj.
Oleh karena itu anak-anak Sogi hanya bisa bermain-main di dalam rumah terus menerus.
"Dulu anak saya hanya main di dalam rumah, dengan mainan dan nonton televisi karena ruang geraknya terbatas. Setelah itu, anak saya harus menjalani terapi untuk mengasah kemampuan sensoriknya karena dia jarang bermain di luar ruangan," katanya saat ditemui di acara Salicylfresh Teman Main di Taman Langsat, Jakarta Selatan, Selasa.
Sogi mengatakan menikmati suasana di luar ruangan seperti bermain di taman sangat baik untuk perkembangan tumbuh kembang anak.
Oleh karena itulah salah satu mantan pengisi acara Extravaganza itu menuturkan bahwa dirinya membebaskan buah hatinya untuk bermain di ruang terbuka, karena hal itu mampu melatih sensorik dan motorik si anak.
Akhirnya keluarganya pindah ke Bintaro dimana lingkungannya lebih luas sehingga anak - anak bisa bermain sepeda, dan bisa lari - lari.
"Ternyata rangsangan ke anak itu dari banyak faktor eksternal tidak hanya dari keluarga," ujar penyiar salah satu radio di Jakarta itu.
Kondisi tersebut membuat dirinya sadar, bahwa kebutuhan bermain anak di luar ruangan sangat penting. Ruang terbuka dapat membebaskan anak untuk mengekplorasi diri dan mengasah kemampuan sensorik.
Hiruk-pikuk kota yang terasa di antara gedung perkantoran, bangunan bertingkat dan jalan raya yang sarat dengan padatnya arus lalu lintas memang mengakibatkan minimnya ruang aman dan nyaman untuk bermain dan belajar bagi anak-anak.
Akibat tingginya intensitas berkegiatan di dalam ruangan, generasi muda khususnya anak-anak yang berada di kota besar tumbuh tanpa ikatan yang kuat dengan alam.
Baca juga: Sogi Indra Dhuaja ikut karnaval jadi monyet
Pewarta: Subagyo
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
