Sampit (ANTARA News) - Sujimin (84), warga Jalan Jenderal Sudirman km45 Desa Penyang Kecamatan Telawang Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, harus dirawat intensif akibat kepalanya terluka dibacok perampok yang menyatroni rumahnya.

"Saya baru tahu setelah ayah menelepon saya. Saat kejadian, beliau sempat pingsan. Setelah sadar, beliau berhasil minta pertolongan tetangga meski dalam kondisi terluka," kata Wahyu, anak korban di Sampit, Minggu.

Perampokan itu terjadi dini hari. Pelaku yang diduga berjumlah dua orang, diperkirakan sudah lama mengamati dan mengetahui korban sedang sendiri di rumah.

Kedua pelaku masuk dengan merusak pintu, langsung membacok kepala korban saat korban masih terlelap tidur. Melihat korban terkapar, kedua pelaku dengan leluasa membawa kabur sepeda motor korban.

Pihak keluarga berharap polisi bisa segera menangkap kedua pelaku. Korban sempat mengenali pelaku karena beberapa bulan lalu mereka pernah bertamu ke rumah korban.

Kedua pelaku diduga adalah orang yang sama yang mencoba merampok rumah korban dua pekan lalu. Namun saat itu, korban terbangun dan langsung ke luar membawa tombak sehingga pelaku kabur.

Kejadian itu ternyata tidak membuat jera pelaku. Mereka kembali beraksi dan berhasil membawa kabur sepeda motor korban yang sudah lama mereka incar.

"Mungkin pelaku masih bersembunyi di hutan atau perkebunan kelapa sawit. Ada informasi bahwa ada yang menemukan sepeda motor, siapa tahu itu sepeda motor pelaku," kata Wahyu.

Saat ini Sujimin dirawat intensif di RSUD dr Murjani Sampit. Usai kejadian, korban sempat diberi pertolongan petugas medis di desa, namun kemudian dirujuk ke rumah sakit.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Iptu Reza Fahmi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan.

"Kami berusaha keras mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya. Keterangan korban juga sangat kami butuhkan," kata Reza.

Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan. Jika mengetahui ada hal-hal mencurigakan, masyarakat diminta segera melaporkannya ke polisi agar segera ditindaklanjuti.

Pewarta: Norjani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016