Gaza, Palestina (ANTARA News) - Sedikitnya 10 orang tewas pada Minggu dalam serangan terkini atas sekolah Perserikatan Bangsa Bangsa di Gaza selatan, yang melindungi pengungsi Palestina akibat gempuran gencar Israel, kata petugas kesehatan.

Juru bicara layanan darurat Gaza Ashraf al-Qudra menyatakan, puluhan orang terluka akibat serangan itu, yang terjadi di kota Rafah, yang berbatasan dengan Mesir.

Chris Gunness, juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), menyatakan sekolah itu menampung ribuan pengungsi, yang dipaksa meninggalkan rumah mereka karena kekerasan di Gaza.

"Penembakan atas sekolah UNRWA di Rafah, yang menampung hampir 3.000 pengungsi. Laporan awal menyebut sejumlah kematian dan cedera," katanya di Twitter.

Itu kali ketiga dalam 10 hari sekolah badan dunia tersebut ditembaki dan terjadi empat hari sesudah peluru tank Israel menghantam sekolah di kota utara, Jabaliya, menewaskan 16 orang dalam serangan, yang dikutuk keras kepala PBB Ban Ki-moon.

Presiden Prancis Francois Hollande pada akhir Juli mengutuk serangan Israel terhadap sekolah UNRWA di kampung pengungsi itu, yang menewaskan terutama anak-anak. Hollande mengulangi seruan Prancis bagi gencatan senjata segera.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan serangan di Jabaliya itu menambah korban manusia.

Lebih dari 1.300 warga Palestina, lebih dari 80 persen dari warga dan seperempat dari mereka anak-anak, tewas sejak serangan Israel dimulai pada 8 Juli.

(Uu.B002)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014