Makassar (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa Makassar yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (Kammi) Sulsel memaksa anggota DPRD Sulsel untuk membakar bendera Denmark sebagai bentuk kecaman atas karikatur Nabi Muhammad yang dipublikasikan media massa negara itu. Awalnya, aksi unjuk rasa di gedung DPRD Sulsel, Rabu, itu meminta agar anggota dewan menerima aspirasi mereka. Namun setelah tim penerimaan aspirasi DPRD Sulsel menemui mereka dan diminta untuk membacakan pernyataan sikap, para mahasiswa kemudian mendesak anggota dewan untuk membakar bendera Denmark. Permintaan tersebut ditolak secara halus oleh para anggota dewan dan meminta agar mahasiswa sendiri yang melakukannya. Penolakan ini sempat menimbulkan ketegangan antara kedua belah pihak, namun tidak berlangsung lama karena akhirnya salah seorang anggota dewan bersedia melakukannya. Di hadapan pengunjuk rasa ini, Burhanuddin, salah seorang anggota Fraksi PPP DPRD Sulsel mengatakan, secara pribadi dan lembaga, pihaknya sangat mengecam pembuatan dan publikasi karikatur Nabi Muhammad yang digambarkan sebagai teroris itu. "Ini benar-benar pelecehan terhadap Rasul dan tidak bisa diterima masyarakat muslim," ujarnya. Dalam aksi damai itu, para demonstran juga meminta agar aksi-aksi unjuk rasa yang dilakukan berbagai unsur organisasi kemasyarakatan tetap menjaga citra Islam dengan tidak bertindak anarkis, sebab hal tersebut bisa dijadikan pembenaran oleh pihak-pihak tertentu bahwa Islam memang identik dengan teroris. Selain berorasi, pada pewngunjuk rasa juga menginjak-injak bendera Denmark. Aksi protes terhadap penyiaran karikatur Nabi Muhammad di Denmark ini tampaknya akan terus berlanjut di Makassar dan dilakukan oleh berbagai Ormas Islam, termasuk Korps Muslimat Komite Penegak Syariat Islam (KPPSI) Sulsel.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006