Bantaeng, Sulsel (ANTARA news) - Kawasan agro wisata Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan akan memiliki masjid representatif untuk wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut.

Rencana kehadiran masjid tersebut ditandai peletakan batu pertama pembangunan masjid berlantai dua di Bangkeng Bonto, Desa Bonto Lojong yang dilakukan Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah, pengusaha Sulsel, H Saharuddin dan Thiawudi Wikarso, Minggu.

Pembangunan masjid di atas tanah seluas 12 X 15 meter tersebut akan menghabiskan dana Rp300-an juta. Tahap awal pembangunannya, H Tahir dari panitia masjid memperoleh dana swadaya masyarakat sebesar Rp30 juta ditambah bantuan Bupati dan para pengusaha sebesar Rp30 juta sehingga total dana awal pembangunan masjid tersebut mencapai Rp60 juta.

Sisanya, jelas H tahir, masih diharapkan bantuan dari masyarakat Bangkeng Bonto dan lainnya. Ia berharap, kehadiran masjid ini dapat menunjang program Pemda untuk menjadikan Kecamatan Ulu Ere menjadi kawasan agro wisata.

Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah berharap pembangunan fasilitas ibadah ini dapat diselesaikan sesuai rencana agar segera dapat digunakan. "Ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk membantu penyelesaiannya," ucap Bupati.

Ia kemudian menyambut baik keikhlasan panitia yang peduli terhadap pentingnya fasilitas ibadah dalam menyambut kedatangan wisatawan ke kawasan agro wisata ini.

Menurut Bupati, Bantaeng yang memiliki tiga klaster (Pantai, dataran rendah dan tinggi) memiliki karakteristik dan potensi tersendiri. Kawasan pantai dimanfaatkan untuk pengembangan rumput laut, sementara dataran rendah untuk pengembangan pertanian, khususnya padi yang sudah berhasil menangkar 20 varietas termasuk hybrid.

Hasil pertanian tersebut diharapkan membawa kabupaten berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar ini menjadi kabupaten benih berbasis teknologi untuk memasok daerah sekitar dan Sulsel pada umumnya.

Sedang pada dataran tinggi dikembangkan tanaman produktif yang banyak disukai masyarakat seperti strowberi dan apel. Khusus apel diharapkan sudah bisa dinikmati pada 2011, urainya.

Selain kedua komoditi itu, kecamatan berjarak 30 kilometer dari Kota Bantaeng ini juga mengembangkan bunga potong krissan.

Pengembangan bunga tersebut selain untuk menunjang kunjungan wisatawan yang akan memenuhi Bonto Lojong, juga diharapkan dapat memasok kebutuhan bunga Kota Makassar. Bahkan, untuk jangka panjang komoditi bunga tersebut juga diharapkan bisa diekspor ke manca negara.

Selama ini, Bantaeng sudah mengekspor hasil perikanan dalam bentuk surimi beku yang dilakukan PT Global Seafood International Indonesia (GSII) ke Jepang. Selain itu, Perusahaan Daerah Baji Minasa juga mengekspor biji kapuk ke Korea.

Dalam tenggat waktu yang tidak terlalu lama, PT GSII juga akan mengekspor talas ke Jepang dan akan segera disusul ekspor jagung ke Korea serta ekspor tapioka ke China dan gula aren ke Malaysia, urainya.
(T.KR-RY/F003/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010