Karena percaya, kemudian korban akhirnya mengirim uang sebesar Rp9,5 juta melalui rekening BCA ke rekening yang sama dengan rekening saya membayar pakaian.
"Tiba-tiba, Bendahara toko ini pun menghubungi saya dan mengatakan dana refund saya pending dan harus mencairkan lewat rekening lain. Saat itulah, saya diminta untuk kembali melakukan transaksi menggunakan rekening kedua saya, yakni BNI. Transaksi melalui rekening tersebut berlangsung sebanyak dua kali, yakni Rp38,5 juta dan Rp18,5 juta, sehingga total kerugian mencapai Rp66,5 juta," katanya.
Menurut korban saat ini, bendahara toko telah menonaktifkan nomornya, saya telah diblokir, dan akhirnya korban melapor ke SPKT Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/1810/III/2024/SPKT/Polda Metro Jaya pada 31 Maret 2024.
"Tiba-tiba, Bendahara toko ini pun menghubungi saya dan mengatakan dana refund saya pending dan harus mencairkan lewat rekening lain. Saat itulah, saya diminta untuk kembali melakukan transaksi menggunakan rekening kedua saya, yakni BNI. Transaksi melalui rekening tersebut berlangsung sebanyak dua kali, yakni Rp38,5 juta dan Rp18,5 juta, sehingga total kerugian mencapai Rp66,5 juta," katanya.
Menurut korban saat ini, bendahara toko telah menonaktifkan nomornya, saya telah diblokir, dan akhirnya korban melapor ke SPKT Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/1810/III/2024/SPKT/Polda Metro Jaya pada 31 Maret 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wartawan jadi korban penipuan melalui media sosial hingga Rp66,5 juta