Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil salat taraweh berjamaah di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Minggu (5/5) malam, dalam Tarawih Keliling perdana di bulan Ramadan ini, Gubernur didampingi Sekretaris Daerah Iwa Karniwa dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Barat.
Tarawih Keliling bersama Forkopimda merupakan upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk memuliakan bulan Ramadhan dengan cara syiar, silaturahim, dan berbagi.
"Alhamdulillah Allah SWT memberikan nikmat umur kepada kita, hingga kita bertemu Ramadhan, dan melaksanakan ibadah shaum mulai hari Senin besok," ungkap Gubernur.
Emil panggilan akrab Gubernur, mengajak warga Jabar untuk bersama manfaatkan Ramadan sebagai sarana meningkatkan kualitas diri, kemanusiaan, dan kualitas keimanan.
Ramadhan akan melatih kesabaran, pengendalian diri dari hawa nafsu yang merusak akhlak, serta berupaya mencari rida Allah SWT.
Gubernur mengajak warga Jawa Barat untuk melakukan hal- hal yang mendatangkan keridhaan Allah SWT, seperti misalnya beribadah dengan penuh kesungguhan. Kemudian memohon kepada-Nya surga dan berlindung dari siksa api neraka.
"Ramadan harus meningkatkan kualitas kemanusiaan dan keimanan kita. Oleh karena itu bulan yang dirindukan ini harus diisi oleh hal- hal yang istimewa. Ibadahnya harus lebih banyak, pengendalian diri harus lebih kuat, kesabaran harus lebih luas," tutur Emil.
"Kalau itu dilakukan, inyaallah kita akan jadi individu yang lebih baik. Karena godaannya sangat banyak, oleh karena itu kalau sering ibadah insyaallah kita terjaga," tambah Emil.
Spirit Jawa Barat Juara Lahir Batin, lanjut Emil, menjadi upaya pembangunan batiniyah masyarakat di samping pembangunan fisik atau infrastruktur. Sebab kekokohan jasmani rohani harus dibentuk secara seimbang.
Dalam misi Jabar Juara Lahir Batin, Gubernur juga mengajak seluruh warga Jabar menyukseskan beberapa program keumatan seperti Subuh Berjamaah, Magrib Mengaji, English for Ulama, Sadesha, Zakat Digital, Dakwah Digital, MTQ Juara, Satu Pesantren Satu Produk, dan program lainnya.
Emil berharap, melakui program- tersebut akan membawa warga Jabar seimbang antara ilmu, iman, akhlak dan kesehatannya. Sehingga tujuan mewujudkan warga Jawa Barat Juara Lahir dan Batin dengan inovasi dan kolaborasi akan tercapai.
"Mudah- mudahan kita istiqomah. Paling sulit adalah konsistensi atau istiqomah," harapnya.
Pada pelaksanaan Tarling atau Safari Ramadan tahun ini, juga akan disebar santunan melalui DKM masjid penyelenggara untuk diberikan kepada kaum dhuafa, fakir miskin atau orang yang membutuhkan di sekitar masjid. Santunan untuk masjid wilayah Bandung berjumlah Rp25 juta dan kabupaten/kota lainnya berjumlah Rp50 juta.
Sementara itu, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Choirul Anam menyebut ibadah puasa adalah proses melatih diri. Maka menurutnya, Ramadan adalah bulan pendidikan.
"Selama satu bulan inilah kita dilatih kejujuran, kesabaran, dan peduli sesama," kata Anam.
Dari ibadah puasa yang sungguh- sungguh akan timbul kesalehan sosial.
Dengan mengutip ayat Alquran (QS. Al Baqarah ayat 183)‘La'allakum Tattaquun,’ dipahami oleh para ulama-ulama tafsir sebagai esensi puasa. Yaitu puasa yang diperintahkan Allah SWT, dengan tujuan para pelaku puasa bisa meningkatkan takwanya.
"Jujur, sabar, peduli sesama. Puasa meningkatkan derajat, kemuliaan, di sisi Allah SWT. Dan semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT," ujar Anam.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Ridwan Kamil sebut harga sembako di Jabar relatif stabil
Baca juga: Jabar targetkan peringkat tiga besar STQH Nasional 2019
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Tarawih Keliling bersama Forkopimda merupakan upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk memuliakan bulan Ramadhan dengan cara syiar, silaturahim, dan berbagi.
"Alhamdulillah Allah SWT memberikan nikmat umur kepada kita, hingga kita bertemu Ramadhan, dan melaksanakan ibadah shaum mulai hari Senin besok," ungkap Gubernur.
Emil panggilan akrab Gubernur, mengajak warga Jabar untuk bersama manfaatkan Ramadan sebagai sarana meningkatkan kualitas diri, kemanusiaan, dan kualitas keimanan.
Ramadhan akan melatih kesabaran, pengendalian diri dari hawa nafsu yang merusak akhlak, serta berupaya mencari rida Allah SWT.
Gubernur mengajak warga Jawa Barat untuk melakukan hal- hal yang mendatangkan keridhaan Allah SWT, seperti misalnya beribadah dengan penuh kesungguhan. Kemudian memohon kepada-Nya surga dan berlindung dari siksa api neraka.
"Ramadan harus meningkatkan kualitas kemanusiaan dan keimanan kita. Oleh karena itu bulan yang dirindukan ini harus diisi oleh hal- hal yang istimewa. Ibadahnya harus lebih banyak, pengendalian diri harus lebih kuat, kesabaran harus lebih luas," tutur Emil.
"Kalau itu dilakukan, inyaallah kita akan jadi individu yang lebih baik. Karena godaannya sangat banyak, oleh karena itu kalau sering ibadah insyaallah kita terjaga," tambah Emil.
Spirit Jawa Barat Juara Lahir Batin, lanjut Emil, menjadi upaya pembangunan batiniyah masyarakat di samping pembangunan fisik atau infrastruktur. Sebab kekokohan jasmani rohani harus dibentuk secara seimbang.
Dalam misi Jabar Juara Lahir Batin, Gubernur juga mengajak seluruh warga Jabar menyukseskan beberapa program keumatan seperti Subuh Berjamaah, Magrib Mengaji, English for Ulama, Sadesha, Zakat Digital, Dakwah Digital, MTQ Juara, Satu Pesantren Satu Produk, dan program lainnya.
Emil berharap, melakui program- tersebut akan membawa warga Jabar seimbang antara ilmu, iman, akhlak dan kesehatannya. Sehingga tujuan mewujudkan warga Jawa Barat Juara Lahir dan Batin dengan inovasi dan kolaborasi akan tercapai.
"Mudah- mudahan kita istiqomah. Paling sulit adalah konsistensi atau istiqomah," harapnya.
Pada pelaksanaan Tarling atau Safari Ramadan tahun ini, juga akan disebar santunan melalui DKM masjid penyelenggara untuk diberikan kepada kaum dhuafa, fakir miskin atau orang yang membutuhkan di sekitar masjid. Santunan untuk masjid wilayah Bandung berjumlah Rp25 juta dan kabupaten/kota lainnya berjumlah Rp50 juta.
Sementara itu, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Choirul Anam menyebut ibadah puasa adalah proses melatih diri. Maka menurutnya, Ramadan adalah bulan pendidikan.
"Selama satu bulan inilah kita dilatih kejujuran, kesabaran, dan peduli sesama," kata Anam.
Dari ibadah puasa yang sungguh- sungguh akan timbul kesalehan sosial.
Dengan mengutip ayat Alquran (QS. Al Baqarah ayat 183)‘La'allakum Tattaquun,’ dipahami oleh para ulama-ulama tafsir sebagai esensi puasa. Yaitu puasa yang diperintahkan Allah SWT, dengan tujuan para pelaku puasa bisa meningkatkan takwanya.
"Jujur, sabar, peduli sesama. Puasa meningkatkan derajat, kemuliaan, di sisi Allah SWT. Dan semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT," ujar Anam.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Ridwan Kamil sebut harga sembako di Jabar relatif stabil
Baca juga: Jabar targetkan peringkat tiga besar STQH Nasional 2019
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019