Sejumlah pedagang bakso aci mampu meraih omzet jutaan rupiah per hari dalam keikutsertaan kegiatan kuliner Festival Baso Aci yang diselenggarakan di Pendopo, Kabupaten Garut, Jawa Barat, selama tiga hari, Jumat sampai Minggu (3-5 Mei 2019).
Pecinta kuliner Garut sekaligus panitia Festival Baso Aci, Bobby mengatakan semua peserta atau pedagang bakso aci asal Garut itu laris diserbu pengunjung, bahkan ada penjual bakso aci di Garut yang meraih omzet Rp12 sampai Rp13 juta per hari.
"Ceu Imas, Baso Ceuceu dan Kriwil tembus Rp12 sampai Rp13 juta per hari," kata Bobby.
Ia menuturkan penjualan bakso aci dalam festival itu memberikan keuntungan bagi para pedagang, sekaligus menambah penghasilan dari acara tersebut, selain pendapatan dari penjualan di kedainya.
Menurut dia, bakso aci di Garut memang selalu ramai pembeli, bahkan dalam acara tersebut pembelinya bukan hanya asal Garut, tetapi dari luar kota, bahkan ada dari Makasar dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Memang di kedainya selalu ramai, tapi yang pasti penghasilan dan branding mereka sangat kena ke pasar orang Garut, dan luar Garut, terjauh yang saya tanya ada dari Makasar dan NTT," katanya.
Ia mengatakan tingkat pengunjung festival sehari tujuh sampai sembilan ribuan orang yang dibuka mulai pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB, bahkan sebelum acara ditutup stok bakso aci yang tersedia sudah habis.
"Ketika kita tutup pun masih banyak yang antre mau jajan, total selama tiga hari bakso yang beredar sekitar 50 kuintal," katanya.
Ia menambahkan tingkat kunjungan yang cukup banyak dalam festival itu telah terjadi perputaran uang mencapai ratusan juta rupiah.
"Ratusan juta rupiah, spesifiknya belum ditotalkan," katanya.
Salah seorang pengunjung Ningrum mengatakan, Festival Baso Aci tersebut memiliki daya tarik, terutama para penikmat kuliner bakso aci di Garut.
Ia mengaku ada kegiatan Festival Baso Aci dari pemberitaan di media massa, kemudian penasaran dan ingin menikmati bakso aci khas dari Garut itu.
"Acaranya sangat bagus, di sini banyak tersedia berbagai penjual bakso aci, saya saja sampai bingung pilih yang mana, semuanya penuh," kata Ningrum.
Sementara itu, Festival Bakso Aci diselenggarakan oleh komunitas pecinta kuliner Garut yang menargetkan akan diselenggarakan setiap tahun untuk menunjukan bahwa Kabupaten Garut memiliki produk kuliner lain selain yang terkenal yakni dodol, dan kopi dari Garut.
Baca juga: Festival Baso Aci Garut pertama digelar di Indonesia
Baca juga: BUMDes Kertajaya Garut dorong pengembangan kuliner bacang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Pecinta kuliner Garut sekaligus panitia Festival Baso Aci, Bobby mengatakan semua peserta atau pedagang bakso aci asal Garut itu laris diserbu pengunjung, bahkan ada penjual bakso aci di Garut yang meraih omzet Rp12 sampai Rp13 juta per hari.
"Ceu Imas, Baso Ceuceu dan Kriwil tembus Rp12 sampai Rp13 juta per hari," kata Bobby.
Ia menuturkan penjualan bakso aci dalam festival itu memberikan keuntungan bagi para pedagang, sekaligus menambah penghasilan dari acara tersebut, selain pendapatan dari penjualan di kedainya.
Menurut dia, bakso aci di Garut memang selalu ramai pembeli, bahkan dalam acara tersebut pembelinya bukan hanya asal Garut, tetapi dari luar kota, bahkan ada dari Makasar dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Memang di kedainya selalu ramai, tapi yang pasti penghasilan dan branding mereka sangat kena ke pasar orang Garut, dan luar Garut, terjauh yang saya tanya ada dari Makasar dan NTT," katanya.
Ia mengatakan tingkat pengunjung festival sehari tujuh sampai sembilan ribuan orang yang dibuka mulai pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB, bahkan sebelum acara ditutup stok bakso aci yang tersedia sudah habis.
"Ketika kita tutup pun masih banyak yang antre mau jajan, total selama tiga hari bakso yang beredar sekitar 50 kuintal," katanya.
Ia menambahkan tingkat kunjungan yang cukup banyak dalam festival itu telah terjadi perputaran uang mencapai ratusan juta rupiah.
"Ratusan juta rupiah, spesifiknya belum ditotalkan," katanya.
Salah seorang pengunjung Ningrum mengatakan, Festival Baso Aci tersebut memiliki daya tarik, terutama para penikmat kuliner bakso aci di Garut.
Ia mengaku ada kegiatan Festival Baso Aci dari pemberitaan di media massa, kemudian penasaran dan ingin menikmati bakso aci khas dari Garut itu.
"Acaranya sangat bagus, di sini banyak tersedia berbagai penjual bakso aci, saya saja sampai bingung pilih yang mana, semuanya penuh," kata Ningrum.
Sementara itu, Festival Bakso Aci diselenggarakan oleh komunitas pecinta kuliner Garut yang menargetkan akan diselenggarakan setiap tahun untuk menunjukan bahwa Kabupaten Garut memiliki produk kuliner lain selain yang terkenal yakni dodol, dan kopi dari Garut.
Baca juga: Festival Baso Aci Garut pertama digelar di Indonesia
Baca juga: BUMDes Kertajaya Garut dorong pengembangan kuliner bacang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019