Bandara Internasional Kertajati Majalengka, Jawa Barat, berupaya untuk memaksimalkan pelayanan kargo baik domestik maupun internasional, karena merupakan peluang yang menggiurkan untuk dilayani.

"Kita harus mengoptimalkan bandara yang begitu megah (salah satunya untuk pelayanan kargo)," kata Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Barat Saifullah Nasution di Cirebon, Kamis.

Dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digagas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Cirebon dan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), semua pihak yang terlibat sepakat akan mengoptimalkan bandara itu melalui segmen kargo.

Saifullah mengemukakan bahwa kehadiran Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka tersebut jelas akan terasa manfaatnya.

Manfaat itu, ujar dia, terutama sebagai pusat pergerakan orang dan barang, kehadiran bandara ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, karena berada strategis di kawasan segitiga emas antara Pelabuhan Patimban dan Cirebon, apalagi akan ditunjang dengan kehadiran Aerocity.

"Kami dari bea cukai akan menjamin sumber daya manusia yang siap bekerja 7 x 24 jam karena memang pilar kami ada di komoditas ekpsor dan impor," ujarnya.

Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Klas II Cirebon Obing Hobir mengatakan, ekspor komoditas ikan dari Jawa Barat itu cukup besar terutama dari Indramayu dan Cirebon yang bisa mencapai 30 ribu ton.

Layanan pengiriman barang tersebut saat ini mengandalkan Bandara Soekarno-Hatta dari segi efisiensi ini akan terasa jika Bandara Kertajati bisa dimaksimalkan.

"Layanan yang ada di Bandara Soekarno-Hatta ini 70 persennya berasal dari Indramayu. Ketika Kertajati bisa maksimal untuk layanan logistik ini jelas akan lebih hemat," kata Obing.

Sementara Airport Operation and Performance Group Head PT BIJB Agus Sugeng Widodo mengatakan, dari segi infrastruktur Bandara Kertajati sudah sangat siap melayani kargo.

Saat ini gudang seluas 4.500 meter persegi sudah berdiri dan siap melayani bisnis non-penumpang tersebut. Gudang sudah bisa difungsikan untuk layanan domestik dan internasional.

"Yang sudah eksisting saat ini seluas 4.500 meter persegi. Tapi kawasan pusat logistik di Bandara Kertajati akan mencapai 20 hektare yang artinya akan ada pengembangan berkelanjutan saat permintaan logistik bertambah," ujar Sugeng.

Layanan kargo domestik akan dioperasikan PT Angkasa Pura Kargo (APK), sedangkan layanan kargo internasional dioperasikan PT Jasa Angkasa Semseta (JAS).

Baca juga: Jabar-Majalengka urus perizinan embarkasi sementara Bandara Kertajati

Baca juga: Kemenag Jabar dukung keberangkatan haji dari Bandara Kertajati


 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019