Lembaga survei Rectoverso Institute bekerja sama dengan Jaringan Survei Pemuda Pelajar (JSPP) Jawa Barat menyatakan elektabilitas Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul tipis dari Pasangan Prabowo-Sandiaga di Jawa Barat.
"Elektabilitas Pasangan Capres Cawapres Nol Satu Jokowi-Ma’ruf berada di angka 48 persen, unggul tipis dari pasangan Prabowo Sandiaga yang memiliki tingkat elektabitas 47 persen. Jadi bedanya sekitar dua persen. Sementara yang belum memilih hanya empat persen," kata Peneliti Rectoverso Institute, Romdin Azhar saat merilis hasil survei Partisipasi Politik Masyarakat Jawa Barat Menjelang Pemilu 2019, di Kota Bandung, Senin.
Menurut Romdon, tren elektabilitas Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Barat mengalami kenaikan sejak satu tahun lalu tepatnya pada bulan Mei dan Juni 2018 dan pada saat itu, Jawa Barat masih menjadi lumbung suara untuk Prabowo Subianto.
"Kami selalu mengikuti dan memantau perkembangan survei presiden ini sejak setahun lalu mulai Mei Juni 2018. Kondisi kenaikan ini terjadi karena kinerja petahana dinilai sangat bagus, 72 persen," katanya.
"Sehingga 72 persen masyarakat Jawa Barat menganggap petahana ini baik dalam kinerjanya," lanjutnya.
Menurut dia, kenaikan elektabilitas Pasangan Jokowi-Amin di Jawa Barat juga dipengaruhi oleh dukungan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang sudah terang-terangan memberikan dukungan kepada Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Jadi faktor endorsment tokoh yang sekarang sangat kelihatan adalah Gubernur Ridwan Kamil. Setelah kita cek, ternyata tingkat endorsement hampir 25 persen dari pemilih, ini sangat signifikan," katanya.
Dia menuturkan pemilih yang dibidik oleh Ridwan Kamil disebut melengkapi pemilih dari Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Realitas yang ada kecenderungan pemilih Pak Jokowi dan pemilih pak Ridwan Kamil di pilgub kemarin ada perbedaan pemilih dan Pak Jokowi cenderungnya pemilihnya pendapatannya di bawah, pendidikan di bawah dan rendah," katanya.
"Apabila pemilih Pak Ridwan Kamil cenderungnya menengah atas, milenial, tingkat pendidikannya tinggi. Sehingga ketika Pak Ridwan Kamil mendukung Pak Jokowi, pemilih itu melengkapi," lanjutnya.
Survei Rectoverso Institute menggunakan metode multi stage random sampling pada populasi pemilih yang tercantum dalam DPT di 15 Dapil DPRD Jawa Barat. Survei dilakukan di periode 15 hingga 25 Maret 2019.
Adapun sample yang digunakan dalam survei sebanyak 7.500 responden se-Jawa Barat dengan rincian 500 responden untuk setiap Dapil dengan margin of eror 4,47 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Elektabilitas Pasangan Capres Cawapres Nol Satu Jokowi-Ma’ruf berada di angka 48 persen, unggul tipis dari pasangan Prabowo Sandiaga yang memiliki tingkat elektabitas 47 persen. Jadi bedanya sekitar dua persen. Sementara yang belum memilih hanya empat persen," kata Peneliti Rectoverso Institute, Romdin Azhar saat merilis hasil survei Partisipasi Politik Masyarakat Jawa Barat Menjelang Pemilu 2019, di Kota Bandung, Senin.
Menurut Romdon, tren elektabilitas Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Barat mengalami kenaikan sejak satu tahun lalu tepatnya pada bulan Mei dan Juni 2018 dan pada saat itu, Jawa Barat masih menjadi lumbung suara untuk Prabowo Subianto.
"Kami selalu mengikuti dan memantau perkembangan survei presiden ini sejak setahun lalu mulai Mei Juni 2018. Kondisi kenaikan ini terjadi karena kinerja petahana dinilai sangat bagus, 72 persen," katanya.
"Sehingga 72 persen masyarakat Jawa Barat menganggap petahana ini baik dalam kinerjanya," lanjutnya.
Menurut dia, kenaikan elektabilitas Pasangan Jokowi-Amin di Jawa Barat juga dipengaruhi oleh dukungan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang sudah terang-terangan memberikan dukungan kepada Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Jadi faktor endorsment tokoh yang sekarang sangat kelihatan adalah Gubernur Ridwan Kamil. Setelah kita cek, ternyata tingkat endorsement hampir 25 persen dari pemilih, ini sangat signifikan," katanya.
Dia menuturkan pemilih yang dibidik oleh Ridwan Kamil disebut melengkapi pemilih dari Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Realitas yang ada kecenderungan pemilih Pak Jokowi dan pemilih pak Ridwan Kamil di pilgub kemarin ada perbedaan pemilih dan Pak Jokowi cenderungnya pemilihnya pendapatannya di bawah, pendidikan di bawah dan rendah," katanya.
"Apabila pemilih Pak Ridwan Kamil cenderungnya menengah atas, milenial, tingkat pendidikannya tinggi. Sehingga ketika Pak Ridwan Kamil mendukung Pak Jokowi, pemilih itu melengkapi," lanjutnya.
Survei Rectoverso Institute menggunakan metode multi stage random sampling pada populasi pemilih yang tercantum dalam DPT di 15 Dapil DPRD Jawa Barat. Survei dilakukan di periode 15 hingga 25 Maret 2019.
Adapun sample yang digunakan dalam survei sebanyak 7.500 responden se-Jawa Barat dengan rincian 500 responden untuk setiap Dapil dengan margin of eror 4,47 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019