Bandung (Antaranews Jabar) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap era digital karena dampak negatifnya bisa menjadi ancaman terhadap keutuhan Indonesia sebagai bangsa dan negara.

"Memang era digital ini tidak bisa hanya dilihat potensi besarnya dalam bidang ekonomi. Tapi juga sisi gelapnya. Terutama terkait ancaman terhadap keutuhan Indonesia sebagai bangsa dan negara," kata Gubernur Emil saat memberikan sambutan pada sebuah diskusi bertajuk pekerja kreatif yang diadakan oleh Asumsi.co di Sabuga Bandung, Minggu.

Gubernur Emil mengatakan masyarakat Indonesia bisa bersatu karena kesamaan nasib bukan karena kesamaan bahasa atau suku dan kesamaan nasib inilah yang mengikat kita untuk membuat kesepakatan yang bernama Pancasila.

"Hal inilah yang akan kita jaga bersama-sama sampai kapan pun," kata Emil.

Menurut dia, saat ini telah banyak kisah negara-negara besar yang pecah bahkan musnah seperti Afghanistan yang tujuh suku besar di sana tak pernah berhenti bertikai dan juga Yugoslavia yang kini terpecah menjadi Serbia, Bosnia - Herzegovina, dan Kroasia.

"Di sana (Afghanistan), seminar yang membicarakan industri kreatif seperti ini tak mungkin dilakukan," katanya.

Oleh karena itu, keragaman suku, agama, bahasa, dan ras harus dijaga agar industri kreatif bisa terus tumbuh di Indonesia serta penguatan SDM juga harus dilakukan karena manusia Indonesia di masa depan tak hanya harus pintar secara intelektual tapi juga emosional.

"Jangan sampai ketika ditilang, motor dirusak sendiri," katanya.

Sementara itu, Co-founder Asumsi.co Iman Sjafei mengatakan, era digital memang memiliki sisi gelap yang mengancam namun digitalisasi justru sangat berperan dalam memperkuat industri kreatif.

Menurut Iman Disrupsi digital memangkas rantai ekonomi industri kreatif dan efeknya langsung terasa pada kontribusinya pada pendapatan negara.

Pada akhir tahun lalu, kontribusi industri kreatif dalam pendapatan negara mencapai Rp1.105 triliun dan tahun ini, nilainya bakal jauh lebih besar.

"Untuk tahun ini diperkirakan industri kreatif akan menyumbang Rp1.200 triliun pada PDB atau Produk Domestik Bruto Indonesia," kata Iman.

Sehingga tidak heran jika saat ini tak terhitung jumlahnya pengusaha muda yang lahir dari industri kreatif dan era digital membuat mereka lebih bebas memilih profesi dan industri kreatif menjadi pilihan utama karir mereka.

"Ada kesan anak-anak muda sekarang tidak ingin bekerja. Tapi usaha dan pilihannya adalah industri kreatif," katanya.

Baca juga: Gubernur: Jabar terbuka bagi "sport tourism"

Baca juga: Kang Emil turut berduka cita atas banjir bandang di Pasir Jati
 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019